Masa kekhalifahan Dinasti Utsmaniyah merasakan kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qonuni, keahliannya dalam melakukan peperangan tidak dapat diragukan. Pasalnya, Sultan Sulaiman Al-Qonuni berhasil mengalahkan pasukan Eropa yang cukup besar. Gelar Al-Qonuni didapatkan karena jasanya dalam menyusun dan mengkaji system undang-undang Kerajaan Utsmani. Dalam melakukan perluasan dinasti utsmani, Sulaiman selalu konsisten dalam menetapkan dan menjalankan hukum syariah kepada rakyat yang masuk kedalam kekuasaan dinasti Utsmani.
Kekuasaan besar yang di dapatkan oleh Sultan Sulaiman Al-Qonuni tidak terlepas dari usahanya dalam memperluas wilayah kekuasaan dinasti Utsmaniyah. Wilayah kekuasaan Turki Utsmani terbentang dari Timur hingga Barat mencakup daratan dan perairan Afrika, Eropa dan Asia.
Zaman pemerintahan sultan Sulaiman Al-Qonuni tidak hanya terfokus pada bidang militer, namun pada pemerintahan ini pula awal berkembangnya ekonomi perdagangan. Pasalnya, dinasti Utsmani menjadi jalan hubung antara Barat dan Timur, sehingga terjadinya kerjasama perdagangan antara wilayah timur dan barat.
Dalam mengambil sebuah keputusan, Sultan Sulaiaman Al-Qonuni memperhatikan dengan baik permasalahan yang terjadi sebelum akhirnya mengambil sebuah keputusan. Kehati-hatian dan kecermatan dalam mengambil sebuah keputusan menyebabkan Sulaiman Al-Qonuni disegani dan di sayangi bukan hanya dengan kawan, melainkan dengan lawannya juga.
Jika masa kejayaan yang didapatkan oleh dinasti-dinasti sebelumnya dengan cara melakukan diplomasi dengan cara persuasif, lain halnya dengan cara diplomasi yang digunakan oleh Sultan Sulaiman Al-Qonuni. Diplomasi yang digunakan oleh Sulaiman Al-Qonuni lebih bersifat kepada diplomasi koersif.yaitu diplomasi dengan cara angkat senjata, hal ini dikarenakan pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman ini lebih mengedepankan perluasan wilayah Turki Utsmani, serta pada awal pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qonuni ini banyak pemberontak yang menginginkan kekuasaan lebih tinggi.
Perluasan wilayah dengan mnggunakan diplomasi secara koersif terhadap wilayah lain, Sultan Sulaiman Al-Qonun tetap memgang teguh syariat Islam ketika penakhlukan suatu wilayah. Praktik diplomasi Islam secara gambalang telah tercerminkan pada masa Sultan Al-Qonuni, yaitu dengan tujuan dakwah dan penyebaran agama Islam. Sehingga wilayah penakhlukan Turki Utsmani secara tidak langsung mengenal Islam dan memeluk agama Islam, shingga masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qonuni merupakan gerbang peradaban Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H