Kemarin pagi, saya kaget sekali mendengar tetangga dibelakang rumah memarahi anaknya yang masih kecil dengan kata-kata umpatan yang tidak pantas dan kasar menurut saya, bagaimana tidak saya dengar bapak itu mengucapkan segala nama isi kebun binatang, menyebut alat vital [maaf], dan menyebutkan kata sebutan untuk seorang anak yang lahir diluar nikah, umpatan dalam bahasa daerah setempat.
Dikesempatan yang lain, pernah juga saya menegur seorang kerabat jauh ketika sedang ada acara dirumah saya, dia dengan kasar memarahi anaknya yang juga masih kecil dengan kata-kata kasar yang sungguh tidak pantas diucapkan oleh seorang ibu kepada anaknya, apalagi penyebabnya hanya sepele saja, si anak sibuk mondar-mandir kesana kemari mengganggu orang lain dan mengganggu ibunya yang sedang makan.
Dalam perkembangannya, anak kerabat saya itu memang tumbuh jadi anak yang sangat bandel, kasar dan sering berbicara tidak pantas [jorok],sehingga orang tuanya dibuat pusing tujuh keliling menghadapi tingkah pola sang anak yang gemar sekali mengucapkan kata-kata tak senonoh.
Seorang anak yang selalu mengucapkan kata-kata tak pantas tentu ada penyebabnya. ada beberapa faktor yang menjadi pemicu sehingga sang anak pasih berucap demikian. Faktor internal, merupakan faktor dari dalam lingkungan keluarga , dimana anak sering mendengar ayah ibu atau anggota keluarga yang lain mengucapkan kata-kata yang tidak elok dan kasar sehingga sang anak menganggap itu adalah hal yang biasa dan dibolehkan. Faktor eksternal, bisa jadi disebabkan karena anak sering mendengar dari teman-teman sepermainan nya dan membawa kata-kata tersebut sampai kerumah.
Saya tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi dalam diri seorang ayah, atau seorang ibu ketika memarahi anak yang masih kecil, mesti mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan kasar terhadap anak, apakah memang sudah karakternya demikian atau ada faktor kejiwaan yang menjadi pemicunya. Jika sang anak sering mendengar dari rumah ada baiknya ayah ibu menyadari dan instrospeksi diri, jangan hanya menyalahkan anak. karena karakter anak juga mencerminkan kedua orang tuanya. Tapi,jika sang anak sering mendengar dari teman sepermainannya dan dibawa-bawa kerumah, ada baiknya kita selaku orang tua pura-pura tidak mendengar saja, alihkan pembicaraan kehal-hal lain. atau jelaskan kepada anak bahwa apa yang dia ucapkan itu tidak baik dan tidak sopan. penjelasan kepada anak dengan cara yang lembut dan santun tentunya akan lebih mudah diterima anak dari pada kita memarahinya.
Sejatinya, sosok seorang anak adalah merupakan sebuah jiwa yang bersih dan polos, orang tuanyalah yang mempunyai peran besar dalam membentuk karakter anak. kelembutan dan kasih sayang merupakan alat yang ampuh untuk meluluhkan anak, ketimbang berbicara kasar dan penuh umpatan.
Salam Sejahtera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H