Mohon tunggu...
Dahlia Yustina
Dahlia Yustina Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

simple - ada di : http://www.pondokdumeliadytna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Emas Imitasi Pembawa Petaka

30 Agustus 2014   14:09 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:06 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/

Beberapa waktu yang lalu aku mendapat telpon dari seorang temanku...                                                                    "mbak..sore nanti kita besuk bu nina dirumah sakit ya ?" "memang bu nina kenapa..?"   kecelakaan mbak,jatuh dari sepeda motor...."                                                                                                                                                     "

Singkat cerita kami janjian ketemu dirumah sakit, saya datang ditemani suami. temanku yang bernama nina ini terjatuh dari sepeda motor yang dia kendarai sendiri saat pulang kondangan, sampai disini ceritanya biasa saja , namun ternyata penyebab bu nina kecelakaan sungguh sangat kami sayangkan dan sesalkan, kenapa...begini ceritanya...

"Siang minggu itu bu nina pulang kondangan mengendarai sepeda motornya, ditengah perjalanan ada sepeda motor yang muncul tiba-tiba dari sebelah kanan dan memepet bu nina, secepat kilat penumpang sepeda motor menarik kalungnya, secara repleks bu nina mengejar penjambret dan menendang, jambret balas menyerang hingga bu nina terjatuh dari sepeda motornya dengan mengalami luka yang cukup parah dan patah tulang akibat tertimpa sepeda motornya sendiri "

Dan ternyata...kalung yang dipakai ibu nina adalah emas imitasi yang disemprot berwarna kuning, alamak....nina...nina...kenapa bela-belain emas semprot dibanding keselamatan sendiri...

Didepan ruang perawatan para suami yang menemani istrinya besuk bu nina, sibuk pada ngomel keistrinya, untung  aku tidak pernah pamer-pamer emas jadi suamiku tidak ikut-ikutan mengomeliku. maklumlah aku merasa tidak percaya diri dan merasa tidak cocok pakai perhiasan emas , walaupun yang asli apalagi yang semprot berasa gatal-gatal kulitku, memang aku nggak punya juga mau diapain lagi...

Perhiasan merupakan suatu alat untuk mempercantik diri yang sangat identik dengan kaum perempuan. perhiasan aneka rupa bisa terbuat dari emas murni,perak , platina atau emas putih ,batu-batuan dll.

Saya pribadi sangat menyukai perhiasan,sementara untuk menunjang penampilan sehari-hari saya lebih menyukai perhiasan imitasi dari bahan perak , batu-batuan atau assecoris unik bergaya etnik dari berbagai daerah, selain saya memang suka , harganya murah juga aman buat dipakai kemana-mana tanpa takut kena jambret. ada baiknya logam mulia atau emas murni sipatnya hanya untuk investasi saja dari pada untuk dipakai sebagai perhiasan.

Fenomena memakai perhiasan emas segede gaban sering sekali terlihat di sekitar saya, dan tidak aneh kalau tiba-tiba terdengar berita ibu A, ibu B, ibu C terkena jambret, bahkan ada yang dijambret didepan rumahnya sendiri.ibu-ibu pengendara sepeda motorpun tak luput dari incaran jambret, seperti kasus teman saya. tidak cuma perhiasan yang menjadi incaran jambret ,tapi hp dan tas juga. bahkan ada anak teman dari kakak ipar yang merenggang nyawa hanya karena mempertahankan hp nya.

Dari kejadian-kejadian yang sering kita dengar ada baik nya kita jadikan pelajaran untuk lebih berhati-hati, terkadang apa yang terjadi adalah akibat ulah kita sendiri.beberapa hal yang ada baiknya bisa dijadikan perhatian bagi para ibu yang mengendarai sepeda motor dan pejalan kaki agar tidak mengundang kejahatan dijalan raya. " tidak memakai perhiasan ,menunda menjawab telpon atau sms, tidak menaruh tas sembarangan ".

Demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan kita da baiknya kita harus selalu waspada. waspadalah...waspadalah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun