Teruntuk hari yang telah lalu aku melihat butiran asa yang hinggap... Tuk sesaat lalu lepas, buliran sesal yang menyekap sesak... Jauh di ruang sunyi jiwa... Penanggalan luruh satu demi satu kemudian lenyap... Ketidakmengertian terbungkus sempurna oleh kebodohan.. Di bingkaian hari lalu... Hari ini... Waktu mungkin memberinya tahu.. Telur itu retak bukan pecah... Tapi menetas... #puisi ini didedikasikan untuk mereka yang menyerah dan mundur saat keberhasilan sudah di depan mata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!