Mohon tunggu...
Dynta Nabila Mahtristhasufi
Dynta Nabila Mahtristhasufi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Journalist

Jurnalis, Freelance Journalist, News/Berita Indonesia-English-Arabic, Pariwisata, Travel Vlogger, Food Vlogger, Dubber/Voice Over, Content Management, Content Strategy, Digital Marketing, Content Creator Youtuber di Nabdynta Latte Official.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Kiai Abdul Malik Hamid, Karismanya Bikin Kaum Abangan Mau Ngaji!

15 Agustus 2021   16:40 Diperbarui: 15 Agustus 2021   16:49 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
K. MALIK HAMID TAMBAKBERAS JOMBANG (1935 - 1983)/dokpri

 

Kiai mempunyai peran penting dalam bidang pendidikan agama, perjuangan bangsa, dan bahkan politik. Banyak sekali kiai-kiai alim yang mempunyai peranan penting dalam bidangnya masing-masing. Seperti kiai dari jombang yang satu ini, yaitu Kiai Abdul Malik Hamid atau lebih akrab dipanggil dengan sebutan Kiai Malik. 

Kiai Malik lahir pada hari Senin Pahing tahun 1935. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Hamid Hasbulloh dengan Nyai Khadijah. Kiai Malik adalah putra kedua dari empat bersaudara. 

Kakak beliau bernama M. Sholeh, dan mempunyai satu adik laki-laki bernama M. Yahya dan yang perempuan bernama Hamidah. Sedangkan ayah beliau adalah adik dari KH. Wahab Hasbulloh pendiri Nahdhatul Ulama. Dilihat dari silsilahnya, Kiai Malik memang berasal dari keturunan nasab kiai alim besar di Indonesia.

Kabupaten Jombang memang identik dengan sebutan Kota Santri. Karena Jombang dulunya dirintis oleh para kiai. Kalau di Jawa istilahnya Mbabat alas. Pada kala itu Jombang terbagi menjadi dua strata sosial. 

Yang pertama yaitu Kiai yang berperan sebagai kaum ijo atau hijau yang bermakna masyarakat alim. Sedangkan warga kampung setempat merupakan kaum abangan, atau masyarakat yang masih awam tentang ajaran agama. Nah, disinilah peran penting Kiai Malik, yaitu menyebarkan ilmu agama di masyarakat dan mengajak mereka untuk belajar agama bersama. Kiai Malik terkenal disiplin, beliau sangat serius dalam mengurus santri-santrinya. 

Dalam kesehariannya beliau jarang sekali meninggalkan rumah apalagi meninggalkan ngaji. Meskipun disiplin, cara Kiai Malik dalam menyiarkan ilmu agama kepada masyarakat tidak pernah memaksa. Namun dengan kharismanya yang menarik hati masyarakat. Tak jarang Kiai Malik berbaur dan berbincang santai dengan warga setempat.

Nyantri di pondok pesantren merupakan bekal Kiai Malik untuk menjadi seorang kiai alim yang teladan. Mengingat beliau memang berasal keluarga pesantren pula. Kiai Malik juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk, Pesantren Kedungsari Prambon, dan di Pondok Sarang Rembang. Dimana pondok tersebut terkenal amat kental didikan agamanya. 

Bahkan saat mondok di Sarang, yakni di pondok Kiai Zubair (ayah dari Kiai Maimun Zubair), Kiai Malik satu kamar dengan Kiai Maimun Zubair meskipun usia Kiai Malik jauh lebih muda dari Kiai Maimun Zubair.

Saat nyantri di Pondok Sarang, beliau diberi amanat langsung oleh Kiai Zubair untuk menjadi seorang lurah pondok. Menjadi seorang lurah pondok bukan tugas yang mudah. Bahkan sebelumnya, Kiai Zubair selalu memberi jabatan lurah pondok kepada santrinya yang sudah senior. Bagi Kiai Malik sebuah keistimewaan bisa dipercaya dan diamanahi langsung oleh Kiai Zubair untuk menjabat sebagai lurah Pondok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun