Mohon tunggu...
Nandini Kurnia Cahya
Nandini Kurnia Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang introvert yang antusias mengunjungi tempat-tempat baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Lingkungan dan Kesejahteraan Keluarga di Pemukiman Padat

29 April 2024   18:15 Diperbarui: 29 April 2024   18:18 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan laju urbanisasi yang pesat, pemukiman padat penduduk telah menjadi ciri khas dari banyak kota di seluruh dunia. Fenomena ini menghadirkan tantangan serius terhadap manajemen sumberdaya lingkungan dan kesejahteraan keluarga yang tinggal di lingkungan semacam itu. Dalam tulisan ini, kita akan mengulas bagaimana keluarga yang tinggal di pemukiman padat penduduk dapat mengelola sumberdaya lingkungan dengan bijak demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kualitas hidup mereka.

Pemukiman padat penduduk seringkali menghadapi berbagai masalah lingkungan dan sosial. Dengan ruang yang terbatas, sumber daya alam yang terbatas, dan tekanan sosial yang tinggi, keluarga yang tinggal di lingkungan semacam itu sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses kebutuhan dasar seperti air bersih, udara segar, dan ruang terbuka. Kondisi ini mengundang kebutuhan untuk menerapkan strategi manajemen sumberdaya lingkungan yang efektif.

Pengelolaan Air: Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi keluarga di pemukiman padat penduduk. Program pengumpulan dan daur ulang air hujan, penghematan air, dan pengelolaan limbah cair menjadi kunci untuk mengurangi tekanan pada sumber daya air.

Manajemen Sampah: Pemukiman padat penduduk cenderung menghasilkan banyak sampah. Pendidikan lingkungan yang ditingkatkan, pemilahan sampah, dan pemanfaatan kembali atau daur ulang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari limbah domestik.

Penghijauan dan Ruang Terbuka: Membangun taman kota, taman atap, atau ruang terbuka hijau lainnya dapat membantu meningkatkan kualitas udara dan memberikan tempat rekreasi yang nyaman bagi keluarga di lingkungan padat.

Konservasi Energi: Menggunakan teknologi hemat energi dan edukasi mengenai efisiensi energi dapat membantu mengurangi jejak karbon dan biaya hidup keluarga.

Manajemen sumberdaya lingkungan yang baik berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan keluarga di pemukiman padat penduduk. Ketika keluarga memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya dan lingkungan yang bersih, hal ini dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. Lingkungan yang sehat dan berkelanjutan juga menciptakan pondasi yang lebih stabil untuk pengembangan anak-anak dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari keluarga.

Dalam rangka meningkatkan manajemen sumberdaya lingkungan dan kesejahteraan keluarga di pemukiman padat penduduk, pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah setempat, masyarakat sipil, dan sektor swasta sangatlah penting. Pendidikan dan kesadaran lingkungan perlu didorong di tingkat individu dan keluarga. Program-program pembangunan berkelanjutan harus diprioritaskan untuk menciptakan lingkungan yang layak huni bagi semua warga.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen sumberdaya lingkungan yang berkelanjutan, diikuti dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, kita dapat melangkah menuju pemukiman yang lebih berkelanjutan dan kesejahteraan keluarga yang lebih baik di masa depan. Semoga tulisan ini memberikan inspirasi dan memicu tindakan nyata dalam mewujudkan lingkungan yang lebih baik untuk kita semua.

*Ditulis oleh kelompok 14 untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen dan Sumber Daya Keluarga (MSDK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun