Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu program untuk membina anak agar mengetahui tumbuh kembangnya serta salah satu cara yang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak untuk memulai pendidikan lebih lanjut yang dilakukan dengan cara bercerita. Dalam sebuah pembelajaran pastinya dibutuhkan sebuah penilaian dimana penilaian ini akan menjadi tolak ukur dari perkembangan yang telah dicapai siswa. Pada dasarnya sebuah penilaian pun dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Seperti halnya untuk penilaian dalam pembelajaran pada anak usia dini. Dalam penilaian ini dibutuh sebuah instrumen evaluasi pembelajaran pada anak usia dini. Instrumen itu sendiri merupakan alat untuk mengukur kemampuan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak.Sedangkan evaluasi adalah proses perencanaan, pengambilan, dan penyediaan informasi yang  diperlukan untuk membuat  keputusan alternatif (Purwanto : 2013)
Pada hal ini instrumen harus disusun secara tepat karena jika ada instrumen yang kurang tepat akan mempengaruhi hasil penilaian yang kurang valid. Adapun instrumen yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu Tes dan non-tes.
- Instrumen Tes
- Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan penelitian, misalnya dengan mengukur kemampuan penelitian untuk menguasai subjek tertentu, menggunakan tes tertulis pada subjek tertentu. Â Tes merupakan metode yang secara tidak langsung mengukur tingkat kemampuan manusia melalui reaksi seseorang terhadap suatu stimulus atau pertanyaan. Tes juga dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus dijawab untuk mengukur kemahiran seseorang atau untuk mengungkapkan aspek tertentu dari orang yang diuji. Namun sekarang jarang sekali metode tes diterapkan pada pendidikan anak usia dini. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan ada beberapa guru yang menggunakan metode tes. Dalam hal tersebut terdapat 2 macam tes, yaitu tes standar dan tes buatan guru.
- Tes standar digunakan untuk mengukur minat bakan anak sejak dini, dalm hal ini guru perlu membutuhkan bantuan dari ahlinya yaitu psikolog anak karena tes tersebut digunakan untuk lebih memahami dan mengenali anak.
- Instrumen Non-Tes
- Selain tes ada banyak jenis non-tes juga yang dapat digunakan, tetapi alat yang umum digunakan dalam pendidikan anak usia dini meliputi wawancara, penugasan, penilaian diri, portofolio, dan observasi.
- Wawancara
- Wawancara atau percakapan merupakan penilaian yang dilakukan antara anak dan guru, atau melalui percakapan antara anak dan anak. Diskusi dalam lingkup evaluasi dapat  dilakukan secara sadar oleh guru, dan topik yang dibahas juga sesuai dengan topik kegiatan pelaksanaan program saat itu. Ada dua jenis percakapan  evaluasi yang dapat dicoba yaitu : evaluasi percakapan terstruktur dan evaluasi percakapan  tidak terstruktur.
- Penugasan
- Penugasan dilakukan dengan memberikan anak soal-soal untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana kemampuan yang telah dicapai anak tersebut. Penilaian dapat dilihat dari hasil atau dari proses cara mengerjakan anak tersebut.
- Penilaian diri sendiri
- Penilaian diri sendiri dilakukan untuk mengetahui pemahaman yang telah dicapai dalam suatu pembelajaran sudah sejauh mana. Meskipun masih anak usia dini mereka juga sudah dapat mengungkapkan apa yang mereka suka dan tidak suka tentang apa yang telah mereka pelajari di sekolah. ini menunjukkan bahwa penilaian diri harus dianggap sebagai alat penilaian pembelajaran.
- Portofolio
- Portofolio merupakan kumpulan hasil karya yang dapat dibanggakan dari diri sendiri. Karna dengan penilaian menggunakan portofolio guru mampu melihat kemajuan anak dalam menghasilkan suatu karya dari waktu ke waktu.
- Observasi
- Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan indra pengelihatan dalam proses pengumpulan datanya. Dimana kita mampu melihat sifat, tingkah laku, karakteristik dari anak tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H