Mohon tunggu...
Farizky Aryapradana
Farizky Aryapradana Mohon Tunggu... Freelancer - D.Y.N.A.M.I.N.D

Just follow the flow of my mind.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bedah Lirik Politik Malaysia (1): Lagu Partai UMNO

25 Agustus 2020   22:51 Diperbarui: 25 Agustus 2020   22:57 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga kata kunci yang juga menjadi nafas perjuangan UMNO. Kata 'bangsa' di sini merujuk kepada "bangsa Melayu" yang ada di Malaysia. Paham kebangsaan mereka memang belum didasari oleh kesatuan perasaan dan tempat seperti di negeri kita.

Kemudian kata 'agama' tentunya merujuk kepada agaa resmi di negeri Melayu tersebut, Islam. Terakhir, baru kemudian mereka menyebut - nyebut soal berbhakti kepada negara mereka Malaysia.

"Lambang kita yang gagah, dipandang mulia dan indah..."

Merujuk kepada Lambang UMNO, yakni bendera merah putih dengan lambang keris di lingkaran kuning. Merah di sini berarti berani dan putih berarti sebagai suci. Seperti tak asing bukan?

Memang salah satu usul pada pembuatan logo UMNO sendiri, ada yang terinspirasi dari bendera Republik Indonesia. Lambang keris dengan lingkaran kuning melambangkan kepada warna kerajaan dan simbol supremasi Melayu.

"Bersatu bersetia berkhidmat, cogan katanya..."

Cogan di sini, kalau diterjemahkan di Indonesia sebagai slogan. Inilah nafas utama perjuangan UMNO. Mereka memegang teguh tiga prinsip ini dalam memperjuangkan kepentingan ras mereka sendiri dan kemudian negaranya. Inilah kemudian yang dijadikan judul sebagai mars kebanggaan mereka.

"UMNO terus mara, untuk rakyat Malaysia..."

Akhirnya, Lagu UMNO ditutup dengan lirik seperti sebuah janji. Bahwa UMNO akan terus mengabdi kepada rakyat Malaysia. Yang memang kemudian akhirnya, diwujudkan dari perjalanan 60 tahun memonopoli kekuasaan. Sebelum akhirnya tumbang oleh koalisi Pakatan Harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun