Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin telah mengumumkan sesuatu yang besar. Partai besutannya, Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) memutuskan untuk ikut serta dalam koalisi politik Muafakat Nasional. Muafakat Nasional (MN) merupakan suatu koalisi politik sayap kanan yang beranggotakan Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Keputusan tersebut kemudian disambut positif oleh Setiausaha Agung dari MN (seperti sekretaris jenderal), Annuar Musa.Â
Selang tiga hari kemudian, keputusan tersebut nampaknya malah mengundang polemik. Sebagai pengendali utama dari koalisi, UMNO seperti menunjukan sikap kontranya. UMNO terlihat masih setengah hati untuk menerima Bersatu, ke dalam gabungan yang dibentuk pasca kekalahan di pemilu 2018. Hal tersebut dikemukakan oleh Mohamad Hasan, yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden dari partai konservatif tersebut.Â
Menurut "Tok Mat", sapaan akrabnya, keikut sertaan Bersatu di dalam koalisi MN mengundang penolakan yang begitu keras dari para kader di akar rumput. Para kader UMNO masih merasa sakit hati dengan apa yang mereka terima pada masa kampanye pemilu 2018 yang lalu. Bersatu merupakan partai pecahan dari UMNO yang ikut menumbangkan hegemoni kekuasaan UMNO dan kroninya selama 60 tahun. Kekalahan itu tampaknya menyimpan luka yang cukup dalam bagi para kader di akar rumput.
Apalagi, dalam proses kampanye mereka tak jarang mendapat hinaan dan hujatan dari para kader Bersatu. Lebih perih lagi, kebanyakan mereka yang mencaci maki para kader UMNO di akar rumput merupakan pembelot yang ikut gerbong kepindahan ke Bersatu. Tak jarang mereka juga sampai beradu fisik satu sama lain untuk menancapkan eksistensinya sebagai representasi orang Melayu. Hal inilah yang membuat Hasan, harus mengemukakan ke hadapan publik sebagai bentuk tanggung jawabnya melindungi kepentingan kader UMNO di level paling bawah.
Berbeda dengan Annuar Musa, rekan separtainya, Tok Mat merasa keputusan penyertaan Bersatu ke dalam MN haruslah melewati proses diskusi  terlebih dahulu di level internal.Â
Menurutnya, hal itu juga berlaku ketika pengambilan keputusan mendirikan koalisi MN dengan menerima PAS sebagai anggota pertamanya. Melihat hal itu, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menyatakan partainya akan membincangkan terlebih dahulu arus kontra dari para kader militannya.
UMNO tampak setengah hati berkoalisi dengan Bersatu. Dualisme sikap dari para tokohnya makin memperkuat sikap tersebut.Â
Penolakan tersebut ternyata benar - benar terjadi. Dalam satu acara untuk Pilihan Raya Kecil untuk kursi Dewan Undangan Negeri Perak (seperti DPRD), sayap Pemuda Bersatu disoraki oleh para Pemuda UMNO. Padahal, Zahid sendiri yang mengumumkan dan menyambut kehadiran sayap pemuda yang dinamakan Armada (Angkatan Bersatu Anak Muda). Hal ini makin menunjukan dengan jelas bahwa, muafakat di antara mereka masihlah setengah hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H