Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tedak Siten

20 September 2024   19:47 Diperbarui: 20 September 2024   20:12 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tedak Siten adalah tradisi budaya yang signifikan dalam masyarakat Jawa, menandai pertama kalinya seorang anak menginjak tanah. Dalam bahasa Jawa biasa disebut "Mudun Lemah". Upacara ini kaya akan nilai budaya, sosial, dan spiritual, mencerminkan penghormatan mendalam komunitas terhadap bumi dan perannya dalam membentuk masa depan anak.

Elemen Kunci dari Tedak Siten:

  1. Usia dan Waktu: Upacara ini biasanya diadakan ketika anak berusia sekitar 7 hingga 8 bulan, atau sebelum mencapai usia 245 hari, sesuai dengan tradisi Jawa.

  2. Persiapan: Orang tua menyiapkan berbagai sesaji, termasuk ketan berwarna tujuh (jadah), tangga yang terbuat dari tebu, sangkar ayam yang dihias, buku, uang, perhiasan, pena, kapas, dan seember air yang dihias dengan bunga-bunga berwarna. Barang-barang ini melambangkan berkat dan perlindungan dari Tuhan.

  3. Ritual: Upacara ini melibatkan beberapa ritual:

    • Berjalan di Atas Ketan: Anak berjalan di atas ketan berwarna tujuh, melambangkan harapan orang tua untuk masa depan anak dan penghormatan terhadap bumi.
    • Menginjak Tangga: Anak menginjak tangga yang terbuat dari tebu, melambangkan tekad dan rasa percaya diri.
    • Mandi: Anak dimandikan dalam seember air yang dihias dengan bunga, melambangkan kesucian dan harapan agar anak dapat mempertahankan nama baik keluarga.
    • Berpakaian dan Memilih Barang Masa Depan: Anak dikenakan pakaian rapi dan ditempatkan dalam sangkar yang dihias dengan berbagai barang terkait profesi masa depan. Pilihan barang oleh anak diyakini dapat memprediksi profesi mereka di masa depan.
  4. Signifikansi Budaya: Tedak Siten bukan hanya perayaan langkah pertama seorang anak, tetapi juga cara untuk membentuk identitas budaya dan menanamkan nilai-nilai luhur. Upacara ini mencerminkan rasa syukur komunitas terhadap anak dan harapan mereka untuk kesuksesan dan kesejahteraan anak di masa depan.

Tedak Siten adalah upacara yang sangat bermakna yang merangkum nilai-nilai budaya, sosial, dan spiritual masyarakat Jawa. Ini adalah perayaan kehidupan, penghormatan kepada bumi, dan doa untuk kesuksesan serta kebahagiaan masa depan anak. Kekayaan budaya yang bisa kita ambil positifnya bukan untuk melanggar kepercayaan manapun.

Sumber literasi

References:

  1. Nayla Sabrina. (2023). Tedak Siten is a Traditional Javanese Ceremony to Honor the Earth and Instill Noble Values. Indonesian Journal of Tourism and Hospitality Management, 2(2), 155--166. https://doi.org/10.55927/wakatobi.v2i2.9776
  2. Victoria Kosasie. (2020). Reenacting Tedak Siten. Performance video, 8 minutes, 56 seconds. Bali.
  3. Le Motion Photo. (2016). Raihan's Tedak Siten (Adat Jawa). http://www.lemotionphoto.com/2016/05/raihans-tedak-siten-adat-jawa.html
  4. Asian Customs. Tedak Siten, First Step on Soil. https://asiancustoms.eu/tedak-siten-first-step-on-soil/
  5. Project Nursery. Shatra's Tedak Siten. https://projectnursery.com/projects/shatras-tedak-siten/

Sources:

  • [1] journal.formosapublisher.org
  • [2] victoriakosasie.com
  • [3] www.lemotionphoto.com
  • [4] asiancustoms.eu
  • [5] projectnursery.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun