Mohon tunggu...
Dyna Analysa
Dyna Analysa Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis cerita

minat membaca dan menulis tentang informasi dan wawasan terutama terkait dengan bidang lingkungan dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Vitamin D

6 September 2024   06:43 Diperbarui: 6 September 2024   06:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, yang memiliki peranan penting dalam kesehatan tubuh, terutama dalam penyerapan kalsium dan fosfor. Vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi sel. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti rakhitis pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa.

Jenis-jenis Vitamin D

Ada dua bentuk utama vitamin D yang dikenal:

  1. Vitamin D2 (Ergocalciferol): Ditemukan pada sumber-sumber nabati dan jamur yang terpapar sinar ultraviolet.
  2. Vitamin D3 (Cholecalciferol): Dihasilkan oleh kulit saat terpapar sinar matahari dan juga ditemukan dalam beberapa produk hewani.

Sumber vitamin D dapat dibagi menjadi dua kategori: sumber alami dan sumber tambahan.

Sumber Alami

  1. Sinar Matahari: Paparan sinar matahari adalah sumber utama vitamin D. Kulit manusia dapat memproduksi vitamin D3 ketika terkena sinar UVB.
  2. Makanan:

    • Ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden.

    • Minyak hati ikan.

    • Kuning telur.

    • Produk susu yang diperkaya.

    • Sereal yang diperkaya.

  3. Sumber Tambahan

Suplemen vitamin D tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau cairan. Suplemen ini direkomendasikan bagi individu yang sulit mendapatkan cukup vitamin D dari makanan atau sinar matahari.

Cara Mendapatkan Vitamin D

  1. Paparan Sinar Matahari: Disarankan untuk mendapatkan paparan sinar matahari sekitar 15-30 menit setiap hari, tergantung pada jenis kulit dan lokasi geografis. Waktu terbaik adalah antara pukul 10.00-15.00.
  2. Konsumsi Makanan: Memasukkan makanan kaya vitamin D ke dalam diet sehari-hari.
  3. Suplemen: Mengonsumsi suplemen vitamin D jika diperlukan, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengalami kekurangan, seperti lansia atau mereka yang tinggal di daerah dengan sinar matahari terbatas. Konsultasikan ke dokter tenaga medis agar lebih aman terkait pemakaian suplemen.

Literatur

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.
  2. Wahyu, R., & Susanti, I. (2021). Hubungan antara Paparan Sinar Matahari dengan Kadar Vitamin D pada Remaja di Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi dan Pangan, 16(1), 53-60.
  3. Holick, M. F. (2017). Vitamin D: A D-Lightful Solution for Health. Journal of Investigative Medicine, 65(4), 685-692.
  4. Zhao, R., et al. (2020). Vitamin D and health: an overview of systematic reviews and meta-analyses. Nutrients, 12(7), 2078.

Baca juga: Vitamin C

Dengan memahami pentingnya vitamin D dan cara mendapatkannya, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dengan lebih baik. Pastikan 

Baca juga: Vitamin B

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun