Awal Dari Semuanya
Icarus terjebak dalam sebuah pulau dengan ayahnya Daedalus. Untungnya Daedalus adalah seorang penemu berbakat. Sehingga ia dapat membuat alat penyelamat. Ia membuat sayap dengan lilin dan bulu. Icarus diberikan sepasang sayap oleh ayahnya dan sebelum diberikan kepada anaknya, Daedalus dengan mata bangga dan khawatir, berpesan pada Icarus "Nak, kita punya alat untuk menyelamatkan diri. Tapi dengarkan kata-kataku. Jangan terbang terlalu tinggi mendekati matahari, karena panasnya akan melelehkan lilin dan membuatmu terjatuh. Juga jangan kamu terbang terlalu dekat dengan laut. sehingga membuat sayapmu lembab dan membuatmu jatuh tenggelam."
Mimpi dan Ambisi
Manusia memiliki akal pikiran, memiliki hati nurani, memiliki kesadaran diri, juga mempunyai keinginan, mimpi dan ambisi. Tuhan (jika Anda mempercayainya) memberikan kita hal-hal tersebut layaknya sebuah sayap pada manusia. Sebuah alat untuk membawa kita ke tempat yang ingin kita tuju.
Kita tidak akan bisa terbang terlalu tinggi hingga menjangkau matahari karena pada dasarnya kemampuan yang ada dalam kendali manusia sangatlah terbatas.
Saat terbang terlalu tinggi. Kita akan menghadapi panasnya matahari, yang kalau sayap tak mampu menahan panas, sengatan matahari akan membuatnya terbakar. Lalu ketika tak mampu menopang berat tubuh untuk terbang kita akan terjatuh dan mati.
Manusia terbang dengan mimpi, ambisi, pikiran, nurani dan kesadaran diri yang terbatas. Saat kita baru memulainya kita mungkin belum terbiasa menggunakannya, sehingga belum mampu terbang tinggi dan melihat indahnya langit.
Saat bertumbuh dewasa sayap kita terus menguat dan kita perbaiki, dengan pendidikan dan pemahaman terhadap dunia. sehingga bisa terus terbang lebih tinggi. Semakin tinggi langit yang ingin dicapai, semakin diperlukan sayap yang kuat untuk menopang diri kita.
Terpuruk dan Mati
Disisi lain jika terbang terlalu rendah, uap dan embun dari air di laut akan membuat sayap Kita lembab dan membuat kita jatuh ke laut lalu tenggelam.
Saat kita mengabaikan mimpi, ambisi, dan pemahaman kita terhadap kehidupan, saat kita terbang terlalu rendah. Kita tidak dapat mempertahankan beratnya hal yang ingin kita capai dalam kehidupan.
Saat uap air laut membuat sayap kita lembab. saat mimpi, ambisi, dan pemahaman terhadap hidup ditarik kebawah. Kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap diri akan membuat kita terpuruk, jatuh dan tenggelam.
Pada Akhirnya
Kita akan belajar agar mengerti saat-saat harus terbang tinggi namun tidak terlalu tinggi, dan kapan harus terbang rendah namun tidak terlalu rendah.