Sahabat… Setiap kita mempunyai kenangan. Kenangan sedih terkadang masih terus membayang. Bahkan bagaikan halimun terbang melayang kadang tipis, kadang tebal. Halimun yang sejenak menahan sinar mentari dan mendinginkan kenangan yang bahagia. Banyak kenangan bahagia yang terkadang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, namun kenangan tersebut terpancar jelas dari sinar wajahmu. Ada kenangan-kenangan sedih yang terkadang mungkin tidak berani untuk kita pikirkan atau bahkan untuk sekedar mengingatnya saja. Namun, kita harus tetap berjalan dan menjalani kehidupan yang tidak akan pernah lepas dari kedua kenangan tersebut.
Sahabat… Terkadang mungkin kita ingin menghapus kenangan yang menyedihkan dari memori perjalanan hidup kita. Namun, tidakkah kita menyadarinya bahwa kenangan itu telah menjadi bagian dari hidup kita masing-masing. Sebagaimana kenangan bahagia, kenangan yang menyedihkan juga yang membuat kita menjadi seperti kita adanya saat ini. Sahabat… Saat menulis dan memikirkan hal-hal tersebut diatas saya hanya ingin mengatakan “mendakilah layaknya engkau mendaki gunung yang menjulang ketika kamu menginginkannya. Namun, ingatlah keberanian tidak akan ada gunanya tanpa dibarengi kebijaksanaan. Sekecil apapun dan sekejab saja kecerobohan yang kita lakukan, akan mengantarkan kita pada kehancuran. Janganlah terburu-buru ketika melakukannya. Melangkahlah secara hati-hati dan cermati setiap langkahmu. Berjalanlah secara harmoni sebagaimana harmonisasi sebuah orkes simfoni.”
Sahabat… Manakala engkau merasa lelah, bosan atau cape dalam manjalankan kehidupan, cobalah untuk jadi seorang pendaki yang mempunyai tekad kuat untuk selalu bisa bertahan hidup. Jalanilah proses kehidupan ini layaknya mendaki menuju puncak gunung dan dapat kembali dengan selamat.
Sahabat… Biarkanlah semua kenangan itu tetap menjadi bagian dari dirimu. Jadikanlah kenangan itu sebuah taman bunga yang memenuhi hatimu. Sehingga hatimu pun lembut pada setiap makhluk. Kenangan-kenangan yang akan membuatmu semakin kuat dan percaya dengan kemampuan yang ada pada dirmu. Karena sejatinya kamu adalah dirimu. Al-A'in, 8 Mei 2011 dedicated for Gispala Team: Wicaksono Tri Prastantyo Putro, Zaelani Drajat, Mohammad Nur dan Andi Sugandi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Catatan Selengkapnya