Mohon tunggu...
Dyla Aulya
Dyla Aulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Public Relations Universitas Al Azhar Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always do my best to get the best!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perjuangan Penuh Ketangguhan "Perempuan Aman Internetan"

19 Juli 2021   12:35 Diperbarui: 19 Juli 2021   13:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merasa terancam, tertekan, dan tak memiliki tempat untuk berlindung selalu menghantui para korban kekerasan seksual. Seakan hidup ini telah hancur berkeping-keping dan tak memiliki arah tujuan. Berjuang untuk memepertahankan kebenaran selalu mereka lakukan. Ketangguhan dalam diri mengajak untuk bangkit dari keterpurukan.

Hari demi hari mereka lalui dengan penuh harapan. Harapan untuk mendapatkan perlindungan dan kesembuhan selalu terpendam di libuk hati yang paling dalam. Tak dapat mereka ungkapkan karena rasa takut yang sangat mendalam. Bagai di terjang ombak dalam laut yang penuh ketenangan.

Faktanya, lebih banyak korban yang memilih untuk tidak mengungkap kekerasan seksual yang mereka rasakan karena adanya ancaman. Korban sering kali mendapatkan perlakuan victim blaming yang menimbulkan trauma mendalam. Bahkan, tuduhan palsu pun dapat terjadi kepada korban. “Banyak korban kekerasan seksual yang malah dilaporkan balik dengan pasal pencemaran nama baik, karena dianggap tidak memiliki bukti yang cukup kuat. Bila melawan, dilaporkan atas kasus kekerasan fisik,” ujar Rika Rosvianti, selaku narasumber webinar Mencegah Kekerasan Terhadap Perempuan Melalui Literasi Digital.

Paksaan merupakan indikator utama dalam kekerasan seksual. Konsep dalam kekerasan seksual memiliki efek yang besar tetapi sulit untuk dibuktikan. Para korban kasus kekerasan seksual tidak mendapatkan pendampingan hukum dan psikologis yang baik sehingga mereka merasa berjuang sendiri akan haknya. Pendampingan hukum dan psikologis sangat dibutuhkan oleh para korban kekerasan seksual. Korban sering mengalami trauma berulang karena penegak hukum sering kali mengungkap hal-hal sensitif ketika mengungkap kesaksian.

Media baru mengubah pola komunikasi manusia. Hal tersebut muncul representasi media bahwa pria adalah dominan dan perempuan cenderung feminim dan ordinan. Diskriminasi gender tidak hanya terjadi kepada perempuan, tak jarang pria pun jatuh menjadi korban. Tetapi konstruksi gender pun tidak sepenuhnya benar.

Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) semakin marak terjadi terhadap perempuan. KBGO merupakan kekerasan langsung oleh seseorang yang didasarkan atas seks atau gender. Pada tahun 2019 terdapat 87 kasus kekerasan berbasis online. Dan pada tahun 2020, mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu sebanyak 281 kasus. Mereka (para korban) membutuhkan pendamping untuk mencapai kesembuhan.

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadi kekerasan berbasis gender online (KBGO). Hal tersebut dapat muncul karena adanya masalah pribadi, balas dendam, cemburu, menyakiti, menjaga status, bahkan kebutuhan ekonomi. Pada saat ini KBGO kerap terjadi melalui aplikasi kencan. Tanpa kita sadari, terdapat banyak bentuk pelecehan yang terjadi dalam media online. Seperti, modus fake account, cyber stalking, cyber grooming, bahkan dark joke pun termasuk dalam pelecehan. Hal tersebut dapat memengaruhi masa depan korban karena jejak digital yang tak akan pernah hilang.

Korban membutuhkam perhatian penuh dalam proses penyembuhan. Pendampingan seorang psikolog dapat membantu korban untuk menjalani kehidupan yang lebih baik kedepannya. Membantu mereka untuk sembuh dari keterpurukan yang ada dalam hidup dan mengejar masa depan cerah yang sedang menanti kehadirannya. Memberikan perlindungan kepada korban dapat membantu mereka bangkit dari keterpurukan untuk menggapai mimpi di masa depan dan meraih kesuksesan.

Jangan pernah takut untuk membela kebenaran. Teruslah berjuang untuk melepas keterpurukan. Raihlah hak dan kebenaran, genggamlah erat tanpa takut terlepaskan. Semesta akan selalu mendukung manusia yang berjuang demi kebenaran dan tak luput dari kesalahan. Teruslah bergerak, perempuan aman internetan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun