Nana Suhana lahir di Kota Ciamis pada 12 April 1968, sebagai anak kelima dari lima bersaudara dalam keluarga sederhana. Sejak kecil, Nana dikenal cerdas dan sering meraih peringkat teratas di sekolah dasar. Namun, masa remaja Nana tidak berjalan mulus. Ia terjerumus dalam kebiasaan buruk, seperti mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, dan terlibat dalam perkelahian dengan teman-temannya. Melihat kondisi ini, orang tua Nana memutuskan untuk mengirimkan beliau ke Pesantren Al-Ikhlas di Ciamis, berharap ia dapat berubah dan kembali ke jalan yang benar.
Di pesantren, Nana menjalani transformasi besar dalam hidupnya. Lingkungan pesantren yang religius dan disiplin membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Selain menghafal Al-Qur'an dan kitab-kitab agama, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan. Berkat ketekunan dan kecerdasannya, Nana cepat dihormati oleh teman-teman sesama santri dan para pengasuh pesantren. Setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren pada tahun 1989, ia dipercaya untuk mengajar di pesantren tersebut sebagai ustadz yang dihormati, sekaligus menjadi teladan bagi santri lainnya.
Pada tahun yang sama, Nana menikah dengan Eem, yang menjadi pendamping hidupnya. Kisah cinta mereka cukup romantis, di mana Nana melamar Eem dengan membacakan hafalan Al-Qur'an. Keluarga Eem menerima dengan bangga karena Nana memiliki ilmu agama yang kuat dan kepribadian yang baik. Keluarga mereka pun merestui pernikahan ini dengan penuh kebahagiaan.
Setelah beberapa tahun mengajar di pesantren dan di kampung halaman, seorang guru memberi saran kepada Nana untuk melanjutkan dakwahnya di luar daerah, tepatnya di Kota Bandung Barat. Nana menerima tantangan tersebut dan berangkat ke Kecamatan Ngamprah, Desa Tanimulya. Di sana, selain mengajar agama, Nana membuka usaha warung kecil sebagai usaha sampingan. Walaupun berawal dari usaha yang sederhana, warungnya berkembang pesat seiring waktu. Namun, perjalanan usahanya tidak selalu mulus. Pada tahun 2020, warung beliau menjadi korban pencurian. Barang-barang seperti 5 kotak Coca Cola dan snack yang ada di luar toko hilang dicuri oleh orang yang mengaku sebagai sales.
Nana merasa bingung dan kecewa, namun ia tetap tenang dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Melalui rekaman CCTV, ia mencoba mencari pelaku pencurian tersebut, namun tidak mendapat hasil. Dua hari kemudian, kejadian yang tak terduga terjadi, para pencuri tersebut datang kembali untuk mengembalikan barang yang telah mereka curi dan meminta maaf. Nana menerima permintaan maaf itu dengan lapang dada, bersyukur bahwa barang-barang yang hilang akhirnya kembali. Kejadian ini mengajarkan Nana untuk selalu berserah diri kepada Allah dalam segala keadaan.
Selain itu, melalui usaha dan dakwahnya, Nana berhasil mengajak tiga orang untuk memeluk agama Islam, yaitu Ibu Sagino, suaminya, dan Ibu Erus, yang akhirnya menjadi mualaf. Perjalanan dakwah Nana yang penuh ketekunan dan sabar ini menunjukkan bahwa usaha untuk menyebarkan kebaikan tidak akan sia-sia.
Dengan kerja keras dan ketekunan, Nana berhasil membangun usaha warungnya dan bahkan memiliki rumah kontrakan. Keberhasilan ini tidak hanya dalam dunia usaha, tetapi juga dalam dakwah yang dilakukannya. Pada tahun 2022, Nana mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah, sebuah perjalanan spiritual yang semakin menguatkan tekadnya untuk terus menyebarkan ilmu dan memperdalam pengabdiannya kepada agama.
Saat ini, Nana Suhana terus berupaya untuk menginspirasi banyak orang, baik melalui pengajaran agama maupun usaha yang dijalankan. Dengan segala pencapaian dan perjuangannya, ia menjadi contoh nyata bahwa perjalanan hidup yang penuh tantangan bisa membawa seseorang menuju kehidupan yang lebih baik, lebih bermakna, dan lebih dekat dengan Allah. Perjalanan hidup Nana menunjukkan bahwa dengan tekad, ketekunan, dan keberanian untuk berubah, siapa pun dapat mencapai tujuan mulia dan meraih kehidupan yang lebih baik, tak terkecuali bagi mereka yang berasal dari latar belakang yang sederhana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H