23 Oktober 2024
Jakarta – Dalam sebuah upacara pelantikan yang sederhana namun bermakna, Sugiono resmi dilantik sebagai Menteri Pembangunan dan Inovasi Republik Indonesia. Sebagai sosok yang dikenal luas di kalangan pegiat teknologi dan pengusaha muda, Sugiono diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam pengembangan sektor teknologi dan industri kreatif di tanah air.
Latar Belakang Sugiono
Sugiono adalah sosok yang kurang dikenal dari partai politik Presiden Prabowo, yaitu Partai Gerindra. Meskipun demikian, ia memegang posisi yang sangat tinggi di partai sebagai Wakil Ketua Partai.Pada usia 45 tahun, ia masih tergolong muda untuk seorang menteri.Situs web Partai Gerindra mencantumkannya sebagai 'anak ideologis Prabowo' dan memiliki banyak kesamaan dengan pemimpin partai tersebut. Ia memiliki latar belakang pendidikan luar negeri. Situs web Partai Gerindra menyatakan bahwa ia menempuh pendidikan tinggi di Norwich Military Academy di Amerika Serikat,Ia kemudian meraih gelar MBA dari Universitas Konstanz,Ia juga memiliki pengalaman militer sebagai anggota pasukan khusus. Tampaknya, pangkat terakhirnya adalah Letnan Satu.
Pengalaman kebijakan luar negeri yang paling relevan adalah saat ia menjabat sebagai anggota parlemen dari 2019 hingga 2024. Ia berkhidmat di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia, yang menangani, antara lain, pertahanan dan urusan luar negeri.
Selain aktivitasnya sebagai anggota parlemen di komisi Hubungan Luar Negeri, ia tampaknya tidak memiliki pengalaman lain yang terkait dengan diplomasi atau urusan luar negeri. Akibatnya, ia adalah (mungkin) satu-satunya menteri luar negeri modern yang tidak memiliki pengalaman diplomatik internasional.
Apa artinya ini? Artinya, menteri luar negeri Prabowo tidak diharapkan memiliki cara berpikir yang independen atau inisiatif, berbeda dengan Retno Marsudi,Seperti yang telah dinyatakan oleh banyak ahli, Prabowo ingin lebih 'turun tangan' dalam masalah kebijakan luar negeri.
Akibatnya, peran Sugiono adalah untuk mengartikulasikan keinginan dan kebijakan Presiden serta memastikan bahwa Kementerian Luar Negeri menjalankan tugas tersebut.
Ia dipilih karena kesetiaannya kepada Prabowo (ingat, ia adalah 'anak ideologis' Prabowo), dan bukan karena kompetensi diplomatiknya.
Visi dan Misi
Dalam wawancara eksklusif, Sugiono mengungkapkan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi di Asia Tenggara. Ia berencana untuk memperkuat dukungan terhadap startup, memperluas akses teknologi di daerah terpencil, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pendidikan berbasis teknologi.
"Saya percaya bahwa kolaborasi adalah kunci. Kita perlu mendengar suara masyarakat dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan," ujar Sugiono. Ia juga menekankan pentingnya regulasi yang ramah terhadap inovasi, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan keberlanjutan.
Program Prioritas