Pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi yang semakin meningkat menjadi faktor utama lonjakan volume sampah di Yogyakarta, termasuk sampah yang dihasilkan dari lingkungan pendidikan seperti UGM, dapat bermula dari kegiatan akademik hingga nonakademik. Â
Oleh karena itu, perlu diimbangi oleh gerakan seperti kampanye ini untuk mewujudkan bagaimana pemilahan dan pengelolaan sampah yang benar dari tiap individu sebelum menuju pengelolaan sampah yang lebih baik. Bahwa setiap individu, terutama mahasiswa, turut memikirkan strategi atau gagasan program yang dapat dilakukan untuk mengatasi darurat sampah.Â
Kampanye ini menjadi aksi nyata bagaimana mahasiswa mulai memikirkan masa depan pengelolaan sampah menyusul pertumbuhan populasi dan ekonomi di Yogyakarta. Tanpa adanya kesadaran nyata, maka Yogyakarta akan sulit untuk keluar dari masalah darurat sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H