Mohon tunggu...
Dycka Achmad
Dycka Achmad Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Maaf, aku memang bermimpi untuk tetap hidup. dan hidupku hanya untuk sebuah mimpi. walaupun mimpi itu kelam tetap aku lewati mimpi itu sampai aku menemukan mimpi indah. inilah aku, seorang pemimpi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tersesat Dalam Kegelapan

24 Oktober 2012   13:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Begitu gelap, aku tak tahu mengapa aku bisa tersesat sejauh ini, yang jelas aku mesih menunggu cahaya yang dulu aku temukan

cahaya itu berada di sini, tapi, mengapa semua itu menghilang begitu cepat?

apa yang terjadi! harapan yang dulu tumbuh dan membawaku ke dalam kedamaian mengapa menjadi seperti ini

BUKAN INI!

BUKAAAN!!!

lalu, baagaimana caraku untuk bisa keluar dari hutan yang gelap ini, sedangkan kehidupan pun tak nampak di sini. ke mana kamu yang dulu, mengapa kamu rela meninggalkan aku begitu saja tanpa alasan yang jelas.

ketenangan yang kamu ciptakan, kebahagian yang telah memberi warna baru dalam hidupku, mengapa harus lenyap dengan cepat. Tuhan, apakah aku salah lagi dalam memilih ciptaanmu yang aku rasa bisa membuatku lebih hidup?  mengapa aku terjatuh lagi?

MENGAPA?!?

apakah aku memang tak pantas untuknya, hingga aku kembali tersesat di dalam kegelapan ini? lantas apa yang harus aku perbuat, sedangkan aku masih dianggap remeh sebagai makhluk ciptaanmu juga.

Tuhan, aku tahu engkau mengetahui siapa yang pantas untuk aku cintai dan juga mencintaiku dengan tulus. Aku harap adawarna baru lagi dalam kehidupanku, kerena aku, jujur, aku letih menghadapi semua ini. hanya engkau yang mengerti perasaan ini yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun