Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Michel Foucault, Kekuasaan Berupa Bio-Power dan Seksualitas

30 November 2022   20:50 Diperbarui: 30 November 2022   20:57 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Michel Foucault lahir di kota Poitiers pada tanggal 15 Oktober 1926. Foucault mempelajari Ilmu Filsafat di Lycee Henry-IV School, salah satu sekolah unggulan yang berada di Perancis. Dia mendapatkan gelar diploma psikopatologi dari Institut Psikologi Paris. Pemikirannya sangat berfokus terhadap pengetahuan, kekuasaan dan seksualitas. Tokoh seperti Karl Marx dan Friedrich Nietzsche sangat berpengaruh terhadap pemikirannya. Selama hidupnya beliau telah menerbitkan karya-karyanya yang terkenal seperti "Madness of Civilization", "The History of Sexuality" dan karya lainya. Beliau wafat pada tanggal 25 Juni 1984 di Paris meninggalkan warisannya berupa pemikiran dan karya tulis  yang bisa kita pelajari saat ini.

Dalam karyanya kekuasaan memang menjadi fokus dari banyak pemikiran Foucault. Berbeda dengan pemikiran tentang kekuasaan sebelumnya ia menganggap bahwa kekuasaan tidak bersifat resesif seperti yang dikemukakan Freud. Kekuasaan menurutnya juga suatu pertarungan atau dominasi kelas seperti yang dikemukakan Marx. Kekuasaan menurut Foucault  bersifat menyebar dan tidak bisa di lokalisasi. Kekuasaan juga berasal dari mana saja, berada dimana-mana dan mencakup seluruh lapisan relasi sosial. Foucault berpendapat bahwa kekuasaan berasal dari adanya perbedaan dan diskriminasi. Ia juga menjelaskan bagaimana kekuasaan bekerja dengan menjelaskan konsep hubungan antara politik dan ekonomi, hubungan seksualitas, dan penyebaran ilmu pengetahuan yang dimana ketiga konsep tersebut mempunyai hubungan timbal balik.

Foucault menganggap bahwa kekuasaan adalah pengetahuan dan penghasil pengetahuan. Menurut Faulcul juga kebenaran bukanlah suatu yang stabil melainkan kebenaran dapat berubah seiring berjalannya waktu karena kebenaran berasal dari relasi, paksaan dan pertentangan. Kebenaran Faktual juga terwujud dari pengetahuan. Kekuasaan memiliki fokus untuk membidik kepatuhan dan memberikan pengawasan. Foucault tidak setuju dengan kekuasaan sebagai suatu institut dan mekanisme yang mengatur ketaatan dan ia juga tidak setuju bahwa kekuasaan bersifat represif yang berasal dari adanya dominasi suatu kelompok.

Foucault juga mengemukakan istilah Arkeologi Pengetahuan yang digunakan untuk melihat suatu sistem dari pemikiran. Arkeologi Pengetahuan terdiri dari tiga konsep yang saling berhubungan yaitu Positivitas, Apriori Historis dan Arsip. 

Positivitas merupakan tahapan analisis yang melihat apakah ada suatu komunikasi atau sinkronisasi pemikiran antara para tokoh di suatu wilayah dengan tokoh di wilayah lain. Apriori Historis merupakan analisis dari zaman atau fase sejarah atas timbulnya suatu pemikiran. Arsip merupakan pembentukan dan perubahan atau transformasi pernyataan-pernyataan dari pemikiran. 

Arkeologi pengetahuan adalah suatu hal yang berbeda dengan sejarah pemikiran. Sejarah pemikiran lebih berfokus terhadap timbulnya pemikiran yang baru dengan pengaruh dari pemikiran sebelumnya. Sejarah Pemikiran mengarah kepada substansi esensi dari pemikiran, sedangkan Arkeologi Pengetahuan mengungkapkan kontradiksi dari semua diskursus pemikiran. 

Sejara pemikiran juga berfokus terhadap hubungan sebab akibat sedangkan Arkeologi Pengetahuan berfokus pada komparasi. Jika esensi dari pemikiran sama maka Sejarah Pemikiran akan menggolongkannya sebagai satu pemikiran yang sama sedangkan Arkeologi Pengetahuan memaparkan perbedaannya dengan utuh.

Foucault berpendapat bahwa ada suatu teknologi yang dapat mengontrol semua penduduk melalui kekuasaan pada tubuh. Teknologi ini disebut Foucault sebagai Bio-Power. tubuh adalah mesin yang produktif dan berguna yang digerakkan oleh pemikiran berupa ide. Bio-Power sudah digunakan di berbagai bidang seperti politik, militer, dan pendidikan. Bio-Power juga dapat digunakan untuk mengatur penduduk seperti angka kematian dan kelahiran, analisis kekayaan dan mengontrol populasi statistik. Bio-Power mendukung kapitalisme dan sistem peradilan. Kontrol tubuh menurutnya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mendisiplinkan tubuh dan regulasi penduduk.

Selain itu Foucault juga berpendapat mengenai seksualitas, lebih tepatnya politik seks. Menurutnya politik seks terdiri dari 4 wilayah yaitu Seksualitas anak-anak, Histerisasi wanita, Kekokohan institusi keluarga dan Pengamanan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun