Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikoanalisis, Analisis Psikis oleh Sigmund Freud

23 November 2022   21:10 Diperbarui: 23 November 2022   21:21 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sigmund Freud Lahir di kota Freiberg pada tanggal 6 mei 1856. Pada tahun 1873 Freud memasuki sekolah kedokteran di Universitas Wina. Freud memiliki minat pada bidang neurologi yang mendorong ia menspesialisasikan diri di bidang perawatan gangguan saraf. Freud belajar bersama Joseph Breuer yang merupakan seorang psikiater di Wina dan Jean Charcot psikiater Prancis mengenai kepanikan masa atau histeria dan berbagai metode hipnosis. Freud merumuskan tentang psikoanalisa dalam karyanya yaitu "Metode penyembuhan dalam psikoanalisa: analisis mimpi dan asosiasi bebas". Beliau meninggal di London pada tanggal 23 september 1939.

Psikoanalisa menurut Freud merupakan salah satu pandangan dari bidang psikologi yang berfokus pada dinamika dan faktor-faktor psikis yang mempengaruhi perilaku manusia. Pandangan ini berdasarkan pada analisis psikis yaitu mengapa orang mengalami gangguan kesehatan mental. Kesehatan mental bukan hanya suatu yang terlihat seperti kegilaan namun juga yang tidak terlihat atau abstrak. Psikoanalisis digunakan Freud sebagai penanganan pasien neurosis.

Dalam psikoanalisa manusia memiliki tiga tingkat kesadaran yaitu sadar, prasadar, dan tidak sadar. Sadar berisi pikiran, persepsi, perasaan, dan ingatan dari individu. Prasadar meliputi lamunan, reflek, salah ucap, pertahanan diri. Sedangkan tidak sadar merupakan bagian terpenting dari kejiwaan manusia yang berisi insting, dorongan, impuls, pengalaman baik dan traumatik. Freud membagi manusia menjadi tiga struktur kepribadian yaitu id (das es), Ego (das ich), Superego (das ber ich).

Id adalah aspek biologis dari diri manusia yang bekerja dengan prinsip kenikmatan dengan melakukan refleks dan reaksi-reaksi yang otomatis seperti bersin, berkedip dan lainnya. Ego merupakan aspek psikologis dari diri manusia yang bekerja dengan prinsip berdasarkan realitas dengan cara menghindarkan ketidaknikmatan dengan cara tertentu sesuai realita dan kondisi.

Terakhir, Superego adalah aspek sosial dalam diri manusia yang bekerja dengan prinsip ideal benar salah atau pantas tidak pantas sesuai dengan norma dan nilai yang tertanam. Freud menjelaskan bahwa jiwa manusia diibaratkan seperti gunung es, dimana hanya sedikit yang terlihat di permukaan sedangkan bagian yang tidak terlihat sangatlah besar. Freud membagi insting manusia menjadi dua jenis yaitu insting eros dan insting thanatos. Insting eros adalah insting untuk hidup seperti bertahan hidup dan reproduksi. Sedangkan thanatos adalah insting yang bersifat destruktif seperti kebencian dan agresi.

Freud berpendapat bahwa manusia memiliki sistem pertahanan diri. Hal ini ada karena manusia memiliki kecemasan. Freud membagi kecemasan menjadi tiga jenis yaitu kecemasan realistik yaitu rasa takut yang nyata namun belum terjadi, neurotik yaitu kecemasan yang disebabkan oleh orang yang lebih berkuasa dan moral yaitu kecemasan yang disebabkan oleh nilai dan moral. Dengan adanya kecemasan manusia memiliki pertahanan diri agar dapat bertahan hidup. Freud membagi tipe pertahanan diri menjadi sembilan yaitu :

  • Represi, menekan ide yang menjadi sumber rasa takut

  • Reaksi, aksi yang dilakukan yang bersifat defensif

  • Proyeksi, mengubah kecemasan moral atau neurotik menjadi realistik dengan membayangkan suatu skenario

  • Replacement, dilampiaskan ke sesuatu atau orang lain

  • Rasionalisasi, dorongan ditekan oleh superego namun tetap dilakukan dengan mencari pembelaan yang logis

  • Supresi, menekan suatu yang membahayakan ego

  • Sublimasi, tidak dibenarkan oleh ego namun dibenarkan oleh nilai

  • Kompensasi, menutupi kelemahan dengan memperkuat bidang yang menjadi kelebihan

  • Regresi, mengurangi kedewasaan untuk mendapatkan perhatian orang lain

Menurut Freud manusia melalui perkembangan kepribadian yang didasarkan oleh seksualitas. Fase tersebut dibagi menjadi lima yaitu :

  • Fase oral (0-3 tahun), fase yang dimana mulut adalah organ yang paling aktif

  • Fase anal(1-3 tahun), fase yang dimana dubur adalah organ yang paling aktif

  • Fase falis(6-7 tahun), fase yang dimana alat kelamin diamati fungsinya

  • Fase laten(7-8 tahun, 12-13 tahun),fase dimana manusia mengganti kepuasan seksual dengan kepuasan lain seperti kepuasan sosial

  • Fase genital(12 tahun- dewasa),fase dimana manusia sudah memiliki kematangan atau pertumbuhan seksual sekunder

Jika fase salah satu fase tersebut terhambat atau terjadi masalah maka akan mempengaruhi psikis dari manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun