Mohon tunggu...
Dyas Rizki
Dyas Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Artist in every sense of the word

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dualitas Ilmu Sosial, Anthony Giddens

10 November 2022   05:58 Diperbarui: 10 November 2022   06:02 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anthony Giddens adalah sosiolog yang lahir di Britania Raya pada tanggal 18 Januari 1938. Giddens menempuh pendidikannya di University Of Hull dengan program studi Psikologi dan Sosiologi. 

Giddens diangkat menjadi dosen di University of Leicester sekaligus mendapatkan gelar Ph.D di King'College London pada tahun 1974. Sepanjang perjalanan akademisnya ia membuat karya-karya berupa tulisan ilmiah yang menarik. Salah satu karyanya adalah ?Capitalism and Modern Social Theory? yang membahas lebih dalam pemikiran Karl Mar dan Max Weber serta mengkritik pemikiran mereka.

Selama perjalan karirnya ia banyak mengkritik pemikiran ahli sosiologi lainnya, seperti Karl Marx yang ia anggap keliru dalam menggambarkan masyarakat yang terbagi dalam kelas. Menurut Giddens, teori Marx keliru karena mencampurkan industrialisasi dan kapitalisme karena tidak akan masuk akal jika dikaitkan dengan masyarakat secara universal. 

Menurut Giddens juga pemikiran Marx gagal dalam menjelaskan faktor lain yang mempengaruhi Dominasi yang ada di masyarakat seperti Ras dan Gender. Marx hanya berfokus kepada dominasi kelas padahal dalam masyarakat modern itu tidak bisa menjelaskan secara menyeluruh apa itu masyarakat. Teori Marx dinilai sudah usang menurut Giddens.

Giddens juga mengkritik pemikiran Talcott Parsons tentang pemikirannya mengenai struktur fungsional. Menurut Parsons sistem memiliki kebutuhan yang harus terpenuhi, sedangkan menurut Giddens hanya manusia sebagai unit terkecil dari masyarakat yang mempunyai kebutuhan. Pemikiran Fungsionalisme Parsons juga menekankan pada konsekuensi yang tidak diinginkan sehingga Giddens menentang model Fungsionalisme Parsons.

Menurut Giddens model yang dikemukakan Weber adalah model yang dapat menggambarkan masyarakat modern karena menurutnya konsep sejarah merupakan suatu yang kompleks sehingga hanya bisa dijelaskan melalui perangkat analitis dan kepentingan teoritis. Ia juga setuju dengan pemikiran Weber tentang kekuasaan dan dominasi karena menjelaskan adanya konsep relasional yang mengatasi adanya resistensi yang berasal dari pihak lain.  

Menurut Giddens ilmu sosial hanya terjebak pada dua kubu yang menghasilkan ketegangan, Kubu tersebut adalah kubu yang berfokus pada Agensi atau yang berfokus pada perilaku individu yang mempunyai kebebasan tanpa interupsi dari struktur dan kubu yang berfokus pada struktur yang beranggapan bahwa individu hanya pemain dalam peraturan yang dibuat oleh struktur. 

Giddens berpendapat bahwa manusia adalah aktor yang mempunyai kemampuan reflektif dan juga akuntabilitas dimana aktor- aktor mempunyai pengetahuan untuk memproduksi dan mereproduksi tindakan-tindakan mereka. 

Sedangkan struktur adalah aturan dan sumber daya yang berasal dari praktik sosial sekaligus mereproduksi praktik sosial tersebut. Struktur juga tidak hanya terbatas oleh aturan namun juga sumber daya yang digunakan dan dihasilkan. Terdapat juga relasi dan hubungan antar struktur dan agen yang ada dalam masyarakat.

Dalam ilmu sosial kritik menjadi kunci untuk kemajuannya tak terkecuali pemikiran Giddens. Pemikiran Giddens mendapat kritik dari ahli sosial lain. Teori Giddens dianggap mengarah kepada konservatif dan perubahan dari dualisme ke dualitas tidak memecahkan masalah karena masih ada perbedaan diantara keduanya. Eklektisisme Giddens juga dinilai tidak menunjukan keorisinilan. 

Giddens juga dinilai gagal menjelaskan struktur sosial yang melandasi kehidupan sosial seolah hubungan antar keduanya hanya terjadi begitu saja tanpa alasan. Kehidupan sosial juga merupakan suatu hal yang sangat kompleks sehingga tidak bisa dijelaskan melalui teori yang sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun