Mendapatkan pendidikan yang layak merupakan hak setiap individu, tanpa terkecuali. Di lingkungan sekolah, siswa belajar banyak hal, sesuai dengan minat yang telah mereka pilih dan rencanakan. Dewasa ini, dengan adanya kurikulum merdeka, banyak orang dihadapkan dengan berbagai pilihan pekerjaan dan jurusan, baik di SMA maupun di dunia perkuliahan. Berbeda dengan sebelum adanya kurikulum merdeka, yang mana siswa SMA hanya memiliki pilihan jurusan SMA IPA dan IPS saja.Â
Memilih jurusan yang sesuai minat yang kita miliki merupakan suatu keberuntungan yang tidak semua orang bisa rasakan. Karena dalam menuntut ilmu, baik saat di bangku kuliah maupun di bangku SMA, tidak ditempuh dalam kurun waktu yang hanya sebentar saja. Sehingga, melakukan hal yang diminati dalam kurun waktu yang lama, merupakan hal menyenangkan bagi sebagian orang.
Namun, tak semua orang bisa merasakan keberuntungan tersebut. Hal demikian dikarenakan masih banyak orang yang sering merasa salah dalam memilih jurusan. Dalam hal ini, banyak faktor yang mempengaruhi keadaan demikian. Mulai dari kurangnya pengetahuan seputar minat atau jurusan yang dipilih; paksaan dari orangtua; hanya sekedar mengikuti teman; atau bahkan hanya untuk sekedar terlihat keren dengan mengikuti tren. Hal ini dapat mempengaruhi proses belajar dari pihak yang bersangkutan. Dimana nantinya peserta didik atau mahasiswa akan mulai hilang arah saat berada di pertengahan masa kuliah atau sekolah.Â
Hal seperti ini banyak ditemukan pada siswa yang berada di bangku SMA, sebagaimana dari pengalaman serta pengamatan yang dilakukan oleh penulis. Dimana keadaan siswa merasa salah jurusan saat SMA dikarenakan kurangnya pengetahuan siswa saat SMP seputar jurusan yang akan mereka ambil, sehingga pada akhirnya mereka lebih memilih mengikuti teman-temannya, agar tidak sendirian. Sehingga pada akhirnya, prestasi mereka justru tidak bisa tercapai secara maksimal.
Dalam hal demikian, sudah seharusnya menjadi fokus utama bagi seorang guru bimbingan dan konseling di sekolah. Guru BK memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk menemukan minat jurusan mereka kedepannya. Guru BK bisa memberikan bantuan berupa layanan bimbingan maupun konseling dengan menyesuaikan kurikulum yang ada di sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengidentifikasi minat siswa, melalui tes minat, atau melakukan tes psikologis untuk para siswa dengan bantuan ahli, seperti psikolog.
Setelah mendapatkan data terkait minat dari siswa, guru BK dapat melakukan layanan pemberian informasi terkait karir yang sesuai dengan para siswa, dapat berupa layanan bimbingan klasikal ataupun layanan konseling individu. Guru BK juga bisa bekerja sama dengan pihak sekolah, untuk mengadakan kegiatan pengembangan karir bagi siswa, seperti contohnya dengan mengadakan kegiatan bazar kewirausahaan, seminar, kunjungan industri, ataupun pameran pendidikan. Dengan diadakan kegiatan demikian, harapannya siswa dapat mendapatkan gambaran yang jelas terkait karir yang akan mereka ambil kedepannya.
Dalam hal penentuan jurusan bagi siswa, guru BK sangat berperan penting sebagai sumber informasi, penasehat, serta pendukung emosional bagi siswa yang sedang berada dalam zona kebingungan dalam menentukan minatnya. Sehingga dengan adanya bantuan dari guru BK dan pihak sekolah, siswa jadi dapat membuat keputusan terkait karir mereka yang lebih terarah, sesuai dengan passion dan minat yang mereka miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H