Mohon tunggu...
Denda Yulia Asih Rismawanti
Denda Yulia Asih Rismawanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus | Simple | Long life education | 私はスマートではないです | @YuliaRizzy | Fb: Denda Yulia Asih Rismawanti シ ッ ツ ヅ

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kilas Sejarah Masjid Kuno

9 November 2013   07:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KLU (Kabupaten Lombok Utara)baru di mekarkan sekitar 4 tahun yang lalu. KLU merupakan Kabupaten baru setelah pecah dengan Lombok Barat. Kabupaten yang satu ini tidak hanya kaya di bidang wisata maupun dari segi budayanya. Kabupaten yang terletak paling ujung dari kota Mataram ini menyimpan banyak tempat menarik untuk di kunjungi, serta memiliki situs sejarah yang masih di jaga hingga saat ini. salah satunya Masjid Kuno Bayan Beleq, dalam benak kita kata Kuno identik dengan kata yang jadul atau menyangkut masa lampau, yah seperti masjid Kuno yang satu ini. dengan bangunan masjid yang bisa di katakan jauh dari kesederhanaan bahkan lebih dari kata sederhana, tidak seperti masjid-masjid pada umumnya yang di bangun dengan arsitektur modern ataupun dengan kemegahan yang sering di tonjolkan. Masjid ini memiliki ukuran 9 X 9 meter persegi, dengan dinding rendah yang terbuat dari anyaman bambu. Bagian atapnya berbentuk tumpang yang tersusun rapi  dari bilah bambu dalam bahasa Bayan nya atap santek dengan lantai yang masih murni terbuat dari tanah di lapisi susunan batu kali. Masjid Kuno Bayan Beleq yang terletak di KLU ini juga di katakan sebagai saksi bisu masuknya islam di Pulau Lombok.

[caption id="attachment_290984" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid tampak dari depan ( Taken Capture by : Azhari Albayani)"][/caption] [caption id="attachment_290985" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Tampak dari samping ( Taken picture by: Azhari Albayani)"]

13839537371585197934
13839537371585197934
[/caption]

Masjid yang letak posisinya di atas sebuah bukit yang di kelilingi beberapa makam para penyebar agama Islam ini,  diperkirakan dibangun ratusan tahun lalu, oleh seorang muballigh. Namun hingga saat ini belum ditemukan sumber tertulis siapa pendirinya dan pada tahun berapa didirikan masjid Kuno tersebut. Yang jelas usia masjid yang kini dijadikan sebagai ikon pariwisata budaya ini sudah cukup tua. Masjid ini juga letaknya tidak jauh dari wisata air terjun senaru dan gunung rinjani. Jika anda memulai perjalanan dari wisata gunung rinjani, kira-kira akan memakan waktu 20 menit.

Selain itu juga Masjid Kuno Bayan Beleq di abadikan kedalam lambang daerah kabupaten Lombok Utara (KLU) . Pembentukan Masjid Kuno tersebut digambarkan dalam bentuk siluet bewarna merah sebagai integritas peradaban masyarakat Lombok Utara. Dikatakan pula, bangunan Masjid menggambarkan tonggak peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, sejarah, adat dan spiritual.

[caption id="attachment_290986" align="aligncenter" width="300" caption="Lambang Kabupaten Lombok Utara ( Dok Pembkab Lombok Utara)"]

1383953859644169407
1383953859644169407
[/caption]

Tidak hanya itu, Masjid ini merupakan salah satu cagar budaya yang berkontribusi dalam National Heritages maka dari itu warisan budaya seperti ini harus dipelihara dan di jaga. Warna merah pada stilisasi bangunan masjid kuno Bayan menunjukkan keberanian untuk menegakkan jati diri yang menunjukkan sebagai masyarakat budaya yang dibangun berdasarkan religiusitas yang kuat.

[caption id="attachment_290987" align="aligncenter" width="300" caption="Papan KANWIL DEPDIKBUD ( Taken Picture by : Azhari Albayani)"]

1383953992142324127
1383953992142324127
[/caption]

Konstruksi bangunan Masjid ini memiliki filosofis tersendiri, yang mana pada bagian kepala menggambarkan dunia atas , badan dunia tengah dan kaki dan dunia bawah, yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara.

Bagi anda yang pertama kali mengunjungi masjid kuno yang satu ini, tidak akan menyangka bahwa yang anda lihat adalah sebuah masjid melainkan anda berpikir bahwa bangunan seperti yang anda liha adalah sebuah rumah. Pasalnya, Bila dilihat dari jarak dekat, masjid kuno Bayan Beleq tak ubahnya rumah-rumah masyarakat umumnya di desa Bayan, dengan bentuk bangunannya  serupa dengan bentuk bangunan rumah-rumah tradisional asli masyarakat Bayan.

Jika anda masuk ke dalam masjid ini anda akan menjumpai sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap masjid serta makam beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, bedug ini biasanya di bunyikan pada acara-acara tertentu ketika masjid dalam kondisi terpakai. Seperti, Maulid adat, Tarawih (namun, tidak sembarang orang yang bisa melakukan ibadah atau ritual adat lainnya di dalam masjid, tarawih maupun shalat di sini hanya boleh di lakukan oleh para kiyai) dan Hari raya. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak awal.

[caption id="attachment_290988" align="aligncenter" width="300" caption="Bedug yang terdapat di dalam masjid Kuno Bayan Beleq ( Taken Picture by : Azhari Albayani)"]

1383954227986809857
1383954227986809857
[/caption] [caption id="attachment_290990" align="aligncenter" width="300" caption="Para Kiyai sedang beribadah, contoh dodot yang di gunakan berwarna hitam atau merah dan sapuk pengikat kepala ( Azhari Albayani)"]
1383954520443656445
1383954520443656445
[/caption]

Denah masjid ini berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 8,90 m.  Di topang oleh 4 Soko Guru (tiang utama) yang dibuat dari kayu nangka, berbentuk bulat (silinder) dengan garis tengah 23 cm, tinggi 4,60 m. Keempat tiang tersebut berasal dari empat desa (dusun) yaitu : Tiang sebelah Tenggara, dari desa Bilok Petung Lombok Timur. Tiang sebelah Timur laut, dari desa Terengan. Tiang sebelah Barat laut, dari desa Senaru, Tiang sebelah Barat Daya, dari Dusun Semokon Desa Sukadana. (*_*)

Selain itu juga filososi dari pakaian yang di gunakan para kiyai, Pakaian yang dikenakan para kiyai dan imam Masjid Kuno Bayan juga memiliki arti tersendiri, karena yang boleh masuk adalah keturunan dari para penghulu atau kyai yang menyebarkan agama Islam terdahulu. Pakaian yang di gunakan para kiyai berwarna putih yang melambangkan arti kesucian, sedangkan kain panjang (dodot) berwarna merah ada juga yang berwarna hitam memberi arti jiwa kepemimpinan, jika di jawa ada blangkon sebagai penutup kepala maka di bayan yang ada adalah sapuk. sapuq atau bongot (ikat kepala) melengkapi kostum atau pakaian yang di gunakan kiyai tadi dan hal tersebut sudah menjadi tradisi tersendiri di bayan.

Hal yang terpenting lainnya, segala hal yang menyangkut ritual maupun kegiatan beribadah tak lepas dari aturan yang yang telah di tetapkan. Siapapun yang akan memasuki masjid tidak diperkenankan menggunakan celana dalam bentuk apapun. Untuk kaum perempuan cukup menggunakan kemben, yakni kain yang hanya sebatas dada. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan pakaian yang biasanya digunakan, telah terkotori oleh berbagai macam jenis kotoran (najis). Dan bagi perempuan yang sedang dating bulan tidak di perbolehkan memasuki bagian dalam masjid. Sedikit ulasan mengenai aturan serta mitos yang satu ini, sewaktu SMA dulu saya berkesempatan mengunjungi Masjid kuno Bayan Beleq. Ternyata adasalah satu teman yang memasuki area dalam masjid tidak mematuhi aturan yang di tetapkan, alhasil ia kesurupan. Dan hal tersebut sempat membuat geger masyarakat sekitar.

Di sekeliling area masjid anda akan menemukan beberapa pemakaman, makam tersebut di sinyalir merupakan makam para kyai yang membawa ajaran agama Islam pada zaman dahulu. Jika tidak salah beberapa nama di makam tersebut, antara lain: Pawelangan, Titi Mas Puluh, Sesait dan Karem Saleh. Beliau adalah tokoh-tokoh yang menyebarkan ajaran agama Islam di pulau Lombok. Makam tersebut di dominasi berbahan dasar bedek (dinding yang terbuat dari bambu).

[caption id="attachment_290991" align="aligncenter" width="300" caption="Makam di sekitar area masjid (Taken picture by : Azhari Albayani)"]

138395489681157595
138395489681157595
[/caption]

Jangan salah tafsir ketika melihat Salah satu makam yang diperlakukan beda dari makam yang lainnya, makam tersebut adalah makam Sesait. Konon, makam ini tidak pernah diperhatikan oleh ahli keluarganya hingga timbul mitos yang terjadi yaitu bencana kematian bagi anak cucu keturunan Sesait yang akan datang. Namun, seiring seiring berjalannya waktu mitos ini sepertinya tidak terbukti, karena hingga saat ini anda bisa berjumpa dengan di Desa Bayan. (Mitos -_-)

[caption id="attachment_290992" align="aligncenter" width="300" caption="Makam Sesait ( Taken picture by : Azhari Albayani)"]

1383955029577778162
1383955029577778162
[/caption]

Masih Di sekitar area masjid nih, juga terdapat Makam Reak, yaitu makam Syekh Abdul Rozak yang menyiarkan ajaran agama Islam hingga ke belahan negara lain pada abad ke 16/17 M. Namun, cara beliau menyampaikan dakwah di setiap daerah sering berganti nama, yang menyebabkan beliau tidak terlalu dikenal.

Pada acara-acara besar masjid ini sering di gunakan, seperti Acara Maulid adat, Hari Raya dan sejenisnya. Biasanya banyak pengunjung yang berasal dari luar kota bahkan 2 tahun lalu pengunjung dari Amerika yang datang melihat sekaligus meriset proses ritual adat yang ada.

Tips nih, Bagi anda yang mau berkunjung ke masjid kuno Bayan Beleq, tak perlu khawatir akan kendaraan yang sepi atau jalanan yang rusak. Karena sarana transfortasi baik itu dari ibu kota provinsi NTB (Mataram) maupun dari timur Labuhan Lombok cukup lancer, dan jalanan menuju Bayan Beleq bisa di lewati kendaraan beroda dua ataupun roda empat (kalau ada, roda delapan pun bisa. hehe). Masjid ini tak begitu  tampak ketika anda melihatnya dari tepi jalanan, yang ada anda akan melihat pagar tembok dengan dua rumah kecil di kedua sisi gerbang yaitu kantor tempat pendaftaran pengunjung dan rumah penjaga (mamik lokak) . Sementara di sebelahnya terdapat sebuah berugak (tempat peristirahatan yang terbuat dari kayu jati atau sejenisnya yang beratapkan jerami atau genteng, ) sebagai tempat beristirahat bagi para pengunjung. Selain itu di sekitar area luar masjid tepatnya rumah penduduk bayan, anda akan menjumpai kain tenun khas bayan yang di buat asli oleh penduduk setempat. Selamat berkunjung (*_*)

[caption id="attachment_290993" align="aligncenter" width="300" caption="kemben (pakaian khas bayan) dengan kain tenun khas bayan ( Taken Capture by : Suara Komunitas )"]

13839551791970211487
13839551791970211487
[/caption]

[caption id="attachment_290994" align="aligncenter" width="300" caption="Pakaian adat bayan beleq, Kemben yang menutupi bagian bawah hingga dada di tutupi lempot tenun dan jong yang menutupi kepala. model masyarakat bayan asli (Taken picture by : Suara Komunitas)"]

1383955532125940475
1383955532125940475
[/caption]

[caption id="attachment_290995" align="aligncenter" width="300" caption="jalana di sekitar memasuki area masjid (Taken picture by : Azhari Albayani)"]

1383955998643289779
1383955998643289779
[/caption] [caption id="attachment_290996" align="aligncenter" width="300" caption="Acara yang menggunakan pakaian adat, model Siswa-siswi SMAN 1 Bayan ( Taken capture by : Suara Komunitas)"]
1383956303726199332
1383956303726199332
[/caption]

Thanks to :

-Azhari Albayani (Sumber info dan Photo)

-Nursinem (beberapa kata yang penulis kutip sebagai penambah informasi akurat tulisan)

-Suara Komunitas ( sumber beberapa photo)

Refrensi akurat :

-Mediaindonesia.com-Kesederhanaan Masjid Bayan Beleq

-Primadonalombok-Gema Takbir Dari Masjid Tua

-Purbakalabali.com-Studi teknis Masjid Kuno Bayan Beleq, Lombok Barat

-Situs resmi - Pemkab Lombok utara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun