Berlandaskan kata-kata yang cukup familiar dikalangan pemuda " guru terbaik ialah pengalaman" sering disalah fahami mengenai artinya, bahwasanya "pengalaman" yang dimaksudkan ialah bukan pengalaman yang ada pada tiap pribadi, melainkan pengalaman dengan artian universal, jadi penggunaan pengalaman yang bisa diangkat sebagai pelajaran adalah pengalaman yang dialami oleh orang lain juga.Â
"familiar rasa tanda tidak biasa" merelevanisasikan kebiasaan individu yang menjadikan dirinya dianggap amatir, faham logika mengenai respon biasa ada dan terwujud setelah seringnya seseorang melewati suatu kejadian yang sama, salah satu kunci memahami kata tenang yang sebenarnya. Jika disimpulkan dari beberapa pecahan yang ada, bentuk dari rasa tenang adalah sikap biasa, sikap biasa muncul bertolak belakang dari sikap takjub, dan takjubnya rasa ada dari pribadi yang belum terbiasa. Itulah lika-liku munculnya orang bodoh dengan sebutan awam.Â
Kecenderungan manusia mengenai sikap biasa, sering dipengaruhi oleh seberapa kental daya fikirnya dihantui oleh perasaan trauma, traumanya seseorang yang takut akan suasana mencekam, akan memudar dan hilang dengan sendirinya tergantung seberapa sering ia melewati rasa yang membuatnya tercekam itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H