Hambatan lain yang dialami siswa selama pembelajaran daring yaitu kurang meratanya kuota pemerintah yang diberikan kepada siswa. Ada siswa yang mendapatkan kuota gratis, ada juga yang bahkan tidak sama sekali mendapatkan. Kekuatan jaringan di tiap daerah pun menjadi kendala yang sangat sering dihadapi siswa. Apalagi siswa yang berada di daerah setara 3T. Jaringan yang terhambat akan menghambat penerimaan materi yang diterima siswa pula.
Ada salah satu kasus yang menyebutkan bahwa ada siswa yang bahkan tidak memiliki media elektronik pendukung untuk pembelajaran daring seperti gawai dan laptop. Namun akhirnya pihak sekolah memberikan gawai secara cuma-cuma kepada siswa tersebut. Terlebih siswa tersebut memang bisa disebutkan kurang berkecukupan.
“Ada, kalau yang ga paham sama pelajaran nya kurang tau, tapi kalau terbatas ada, kebanyakan kuota tpi Alhamdulillah ada bantuan dari pemerintah. Terus ada dari faktor sinyal sama uang buat beli kuota kalau kartu sekolah nya ga kepake. Kalau ga salah di kelas juga ada yang di kasih handphone satu orang (oleh pihak sekolah)”, sebut salah satu siswa.
Menjadi tugas pemerintah juga untuk meratakan akomodasi kuota internet bagi siswa dan meratakan jaringan internet sampai ke daerah-daerah. Namun hal sederhana yang bisa dilakukan itu seperti menggratiskan atau berbagi jaringan Wi-fi bagi anak-anak sekolah di sekitar rumah yang tidak memiliki budget lebih untuk membeli kuota dan semacamnya.
Memang pembelajaran daring banyak memiliki kekurangan dibandingkan pembelajaran tatap muka. Namun hal ini memang mau tidak mau harus siswa jalani, agar pandemi COVID-19 segera berakhir dan siswa bisa menjalani pembelajaran seperti biasanya. Langkah pemerintah untuk menangani permasalahan pembelajaran daring ini memang dinilai sudah cukup baik, bisa dinilai dengan adanya kuota gratis untuk para siswa. Tugas guru yang menjadi lebih berat, untuk memberikan pembelajaran kepada siswa dengan strategi yang tepat dilakukan saat masa pandemi ini. Namun sudah tugas kita semua untuk mengawal dan mendampingi para penerus bangsa untuk mendapatkan ilmunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H