Di era modern saat ini, kita sudah tidak asing dengan perkembangan teknologi. Hal ini menjadikan setiap komponen-komponen teknologi memiliki fungsi tersendiri. Perkembangan media sosial atau sering disebut dengan medsos  ini sangat memengaruhi kehidupan terutama siswa sekolah dikarenakan sudah menjadi aktivitas keseharian mereka dalam menghibur diri. Media sosial sendiri memiliki system yang mambantu dalam kelancaran dalam menyebarluaskan informasi dengan bantuan algoritma.Â
Algoritma sendiri merupakan sebuah system yang dibuat  untuk menyelesaikan serangkaian masalah dengan bantuan komputer. System tersebut sangat membantu dalam mempermudah memperoleh informasi tanpa harus mengorbankan banyak waktu dan tenaga. Hal ini sangat membantu dalam proses belajar  siswa sekolah untuk menyelesaikan permasalahan terutama dalam memahami materi pelajaran. Dengan disuguhkannya audio visual yang terbilang cukup singkat dan jelas tentunya menjadikan media sosial sebagai media yang sangat digemari.
Mengingat ada poin positif pasti ada poin negatifnya, media sosial sendiri berpotensi memengaruhi psikologis para siswa. Menjadi ketergantungan merupakan salah satu yang paling menonjol, karena sering disuguhkan dengan hal yang instant menjadikan para siswa kurang memiliki inisiatif untuk mencari sendiri. Terkadang tontonan dalam media sosial tidak sesuai dengan umur mereka di perparah lagi dengan algoritma media sosial yang cukup membantu menyuguhkan tontonan yang di inginkan tanpa mencarinya.
Sebagai contoh, platform seperti TikTok, Youtube, Instagram, Twitter, Facebook yang merupakan media sosial yang menyuguhkan shortvidio, dimana beberapa platform tersebut sangat memanjakan mata. Selain itu, perkembangan teknologi juga sudah masuk ke bidang literasi terutama buku elektronik yang semua orang dapat membacanya tanpa mengeluarkan biaya lebih di banding membeli buku secara fisik. Hal ini dapat berakibat pada produsen buku ataupun penjual buku yang sangat sepi peminatnya dan lebih parahnya banyak toko buku yang gulung tikar sampai menutup tokonya
Dalam berinteraksi sosial secara empat mata  juga mengalami penurunan drastis karena terlalu sering bersembunyi di balik layar gawai. Alhasil dalam berinteraksipun tidak  memiliki kepercayaan diri dan sering diam, namun keberanian berinteraksi  meningkat apabila di platform media sosial. Mental pecundang seperti inilah yang seringkali lahir dari bermedia sosial. Apabila hal ini terus dibiarkan akan berdampak buruk bagi anak-anak muda di negara kita. Namun hal tersebut dapat kita hindari dampaknya dengan upaya, diantaranya:
1. Membuat Rencana Detox Media Sosial
Membuat rencana detox media sosial ini merupakan langkah awal dalam menghindari dampak negatif dari media sosial secara berkelanjutan. Kita bisa membuat rencana untuk detox dari media sosial minimal 2minggu hingga kita merasa sudah tidak ketergantungan lagi.
2. Menonaktifkan Sementara Media Sosial
Langkah ini digunakan apabila poin pertama memungkinkan untuk mustahil dilakukan. Karena walaupun penggunaan media sosial tidak selalu menghadirkan dampak negatif, tetap ada dampak positif yang diberikan apabila penggunaannya dilakukan dengan benar.
3. Melakukan Aktivitas di Luar Rumah
Aktivitas yang dapat dilakukan dapat berupa kegiatan positif yang bermanfaat seperti berolahraga atau melakukan hobi yang sudah lama tertunda. Ketika kita sudah melakukan kegiatan tersebut, pikiran kita akan teralihkan dari gadget. Sehingga perlahan kita tidak ketergantungan dengan gadget lagi.