Sebagian orang menganggap bahwa politik itu berisik, kejam, penuh intrik, dan kotor. Itu semua bisa dipahami mengapa ada banyak orang tidak menyukai politik. Akan tetapi, walaupun orang tersebut tidak terlibat dalam dunia politik secara resmi, tetap saja ilmu politik penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Semua orang pasti berpolitik, baik dalam skala kecil maupun besar.
 Aristoteles mengatakan bahwa manusia sebagai zoon politicon. Apa itu zoon politicon? Istilah ini bermakna bahwa manusia adalah makhluk sosial. Hasrat manusia selalu ingin bergaul dan bermasyarakat, mereka tidak dapat hidup sendiri.Â
Kehidupan dunia tidak seindah apa yang kita pikirkan. Di kehidupan ini kita perlu berjuang untuk mengamankan posisi karena di dunia ini nyatanya ada berbagai kepentingan yang muncul baik dari sisi positif maupun negatif. Perlunya mempunyai seni berpolitik dalam kehidupan ini.
Sebagai contoh, di hidup ini, pasti ada hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan kita pasti memperjuangkan apa yang menjadi hak kita. Ini adalah politik dalam skala kecil. Selanjutnya, dalam skala besar, orang yang tidak mempunyai power maka akan diatur oleh orang lain. Kekuasaan hadir karena ada banyak perbedaan kepentingan dalam hidup. Orang yang mempunyai kekuasaan bertugas memberi pengaruh kepada orang lain dan mengatur agar bagaimana semua orang bisa mendapatkan kesejahteraan yang merata.
Partisipasi Masyarakat dalam Politik
Indonesia merupakan negara demokrasi (demos: rakyat; kratos: pemerintah) di mana kekuasaan terbesar terletak di tangan rakyatnya. Partisipasi menjadi seakan-akan menjadi ruh demokrasi. Terbentuknya negara sendiri pun tidak terlepas dari proses-proses politik di dalamnya. Setiap warga negara pastinya akan berhubungan dengan politik. Semua warga negara, mempunyai hak dan kewajiban. Mereka berhak dan berkewajiban berpartisipasi dalam proses-proses politik. Â Warga negara menjadi bagian penting dalam unsur kenegaraan. Oleh karena itu, ilmu politik hadir untuk mengkaji hal-hal tersebut. Serta mencari langkah-langkah agar kehidupan sesama warga dan negara lancar dan sejahtera.
Partisipasi politik dibagi menjadi dua macam, yaitu konvensional dan inkonvensional:
Pertama, partisipasi politik konvesional merupakan sebuah bentuk partisipasi politik yang dilakukan sesuai aturan yang berlaku tanpa adanya tindak kekerasan, dimana hal ini mencakup segala aktivitas warga negara biasa untuk memengaruhi hasil akhir (outcome) dari proses politik sesuai dengan prosedurnya. Partisipasi politik konvensional ini pemilu dapat dilakukan dengan pemberian suara (voting) dalam pemilu, kampanye menjelang pemilu, mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka dengan pejabat publik.Â
Kedua, partisipasi politik inkonvensional merupakan segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh warga negara yang biasanya dilakukan untuk memengaruhi hasil akhir dari sebuah peristiwa politik yang tidak ada kaitannya dengan norma-norma hukum suatu rezim tertentu atau tidak ada dalam undang-undang tertulis. Contoh dari partisipasi politik inkonvensional adalah seperti mogok kerja, demonstrasi, atau bahkan melakukan perusakan pada fasilitas umum yang dianggap sebagai sebuah bentuk protes terhadap keputusan tertentu dari pemerintah.
Pentingnya Pendidikan Politik
Pendidikan atau edukasi politik penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar mereka dapat bertpartisipasi secara maksimal. Tujuan pendidikan politik adalah memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia guna meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara. Pandangan masyarakat awam terhadap politik ini perlu diluruskan. Mengedukasi seseorang memang bukan hal yang mudah. Perlu waktu yang panjang untuk membentuknya. Lantas, siapa saja yang dapat berperan dalam meningkatkan pendidikan politik?
- Keluarga