Mohon tunggu...
LIDYA MARDALINDA
LIDYA MARDALINDA Mohon Tunggu... -

Bismillah "I am the next people to be the WINNER in the world" (Student of state university)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efek Olimpisme dalam Masyarakat Global

21 Oktober 2013   22:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa itu Globalisasi?

1.Kondisi dan situasi dimana terjadi proses perubahan di berbagai sektor yang berlangsung begitu cepat dan mendunia

2.Globalisasi dipicu dan dipercepat oleh adanya keterbukaan informasi dan perkembangan IPTEK

3.Kekuatan/daya pikir (kecerdasan, kreativitas, inovasi) lebih berperan dalam kesuksesan

4.Globalisasi mengakibatkan meningkatkan tujuan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap orang

Keempat definisi diatas tidak ada yang salah. Tapi, menurut Om Jay, dosen mata kuliah olympism, dan saya sepakat dengan Om Jay bahwa Globalisasi adalah suatu kapitalisme gaya baru (modern). Glabalisasi membuat negara maju menjajah negara berkembang dengan style yang berbeda. Dahulu, negara barat menjajah lewat jalur peperangan. Saat ini, negara berkembang sebenarnya sedang dijajah. Sayangnya, kitabelum menyadari hal ini. Penjajahan masuk melalui ideologi, budaya, pendidikan, makanan, dan lain-lain. Saya pikir cara seperti ini justru lebih berbahaya. Bila jalur peperangan wujud fisiknya terlihat dan yang terlihat ini pasti dapat perlawanan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Lalu, bagaimana dengan ideologi, budaya, dan lain-lain?. Akibat dari kepandaian penjajah dalam meracik semua strategi, penjajahan seperti ini tidak terlihat dan banyak masyarakat Indonesia tertipu.

Kebanyakan masyarakat Indonesia saat ini telah melupakan budaya Indonesia. Ketika masih kanak-kanak, kita sering menyanyikan lagu anak-anak. Berbeda dengan masa sekarang, anak-anak kecil lebih hafal lagu-lagu pop, k-pop, bertema sesuatu yang seharusnya belum waktunya untuk di konsumsi oleh mereka (sesuatu banget kan -,- ?!). Banyak anak-anak kecil di Indonesia yang dewasa sebelum waktunya. Untuk itu, Om Jay memulai kuliah dengan memutarkan video cublek-cublek suweng dan kami bernyanyi bersama-sama.

Indikator Globalisasi :

1)Perkembangan IPTEK yang begitu cepat

2)Keterbukaan Informasi

3)Persaingan di berbagai sektor usaha

4)Pergeseran kultur/budaya, politik secara global

5)Standarisasi kualitas secara global/internasional

Impeknya :


  1. Modernisasi VS Kesiapan Mental masyarakat
  2. Negara “kuat” = menguasai teknologi dan informasi
  3. Kesenjangan ekonomi sosial yang semakin lebar
  4. Adopsi culture yang berdampak positif dan negatif
  5. Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi dan kompetensi pendidikan

Video-video yang tersebar di youtube menggambarkan masyarakat Indonesia sering ‘latahan’. Contohnya, Gangnam style, saat tarian korea itu buming, mahasiswa Indonesia membuat video versi yang berbeda, namun menarik perhatian karena lucu.

Manfaat dari Globalisasi, diantaranya :


  1. Informasi mudah didapat dan sangat transparan
  2. Peluang belajar terbuka luas
  3. Kreativitas dan inovasi meningkat
  4. Masyarakat lebih kritis

Hanya sebagian masyarakat Indonesia yang ‘menikmati’ efek globalisasi ini. Sebagian masyarakat Indonesia tidak siap dalam menghadapi globalisasi. Maka, di Indonesia terjadi pergeseran orientasi terhadap negara barat, cenderung menjadi konsumen, ketergantungan terhadap negara lain, dan kekalahan dalam persaingan global. Belum lagi, bila dilihat angka pengangguran di Indonesia yang begitu tinggi. Bahkan, kebanyakan dari mereka adalah pengangguran terdidik. Mengapa hal ini bisa terjadi?

SDM kurang siap pakai di lingkungan. Pemberdayaan soft skill mahasiswa kurang memadai (kemampuan interaksi, ramah-tamah, dan daya juang) sehingga menurunkan kualitas SDM.

Apa yang harus dilakukan???

Siapkan SDM potensial untukmenjadi profesional. Sebenarnya, peluang kerja masih terbuka lebar di berbagai sektor industri/usaha. SDM dituntut harus lebih kreatif berpikir menggunakan peluang-peluang yang ada ini. Selain itu, dengan adanya pergeseran kiblat terhadap negara barat, sudah seharusnya kita lebih MENCINTAI BUDAYA INDONESIA, PRODUK INDONESIA. Disamping itu, MANDIRI harus dikedepankan agar kita sebagai bangsa yang besar tidak perlu ketergantungan terhadap negara lain. TANAMKAN NILAI MORAL, SPIRITUAL untuk pedoman agar kita tidak terpleset nantinya oleh arus globalisasi.

Nilai-nilai olimpisme dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, diantaranya respect, sikap prestatif, jujur. Respect sama artinya dengan peduli, rasa kebersamaan dalam suka dan duka. Sikap prestatif tercermin dalam hal kerja keras, punya kemauan yang tinggi, daya juang yang tinggi, tidak pantang menyerah, dan selalu ingin belajar. “CITIUS, ALTIUS, FORTIUS” – Lebih cepat, Lebih tinggi, Lebih kuat. Kejujuran bisa dimulai dengan membangun sikap sportif, mengontrol penyakit sosial di masyarakat (korupsi, kolusi,dll), dan menghargai kejujuran seseorang. Yang terakhir disebut dipandang sulit untuk dilakukan, mengapa? (jadi pr ya buat kalian kompasianer, hehe :V).

SALAM OLYMPISM

LET US BE PART OF THE OLYMPIC MOVEMENT IN ACHIEVING A BETTER WORLD AND LIVE

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun