Mohon tunggu...
LIDYA MARDALINDA
LIDYA MARDALINDA Mohon Tunggu... -

Bismillah "I am the next people to be the WINNER in the world" (Student of state university)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Olimpiade= Sport + Culture + Education

18 Oktober 2013   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:20 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ini adalah resume mata kuliah olympism. Olympism suatu mata kuliah untuk memunculkan semangat berprestasi.Awal perkuliahan dimulai dengan pemutaran video Olimpiade Beijing 2008. Nuansa apa yang ada disana ? Olimpiade adalah ajang bergengsi antar negara untuk menunjukkan identitas negara yang bertanding, menunjukkan budaya masing-masing. Perayaan opening ceremony yang luar biasa dengan kesatupaduan semangat untuk menciptakan perdamaian, toleransi, dan persaudaraan (peace, tolerance, and brotherhood).

Definisi & Filosofi Budaya

Suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur, agama, politik, dan lain-lain. Setiap negara memiliki budaya.

Manfaat memahami budaya bangsa


  • Sumber pengetahuan yang begitu luas
  • Mendorong munculnya upaya melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai
  • Membangun saling pengertian, meningkatkan komunikasi, dan harmonisasi dalam kehidupan bersosial
  • Sebagai langkah menuju perdamaian dunia

Dengan berbudaya, seharusnya masyarakat dunia hidup dalam damai dan harmonis.

Fakta yang terjadi dalam lingkungan masyarakat saat ini :


  1. Konflik antar suku, peristiwa Sampit, Dayak dengan Madura
  2. Konflik antar organisasi massa, antar pendukung partai
  3. Konflik antar suporter mania sepakbola dengan warga, dan lain-lain

Lalu, bagaimana meredakan konflik yang terjadi di masyarakat saat ini ?

Setiap negara mempunyai pemimpin. Pemimpin dengan karakter yang kuat sangat diperlukan agar dapat memimpin, mempengaruhi orang lain. Sebagai generasi penerus bangsa, kita harus membangun jiwa kepemimpinan mulai dari diri sendiri terlebih dahulu.

Kalian pernah nonton film 3 idiots? Sebuah film yang menggambarkan kehidupan mahasiswa di sebuah institut perguruan tinggi yang membanggakan. Bagaimana mereka hanya diajarkan untuk meraih point tertinggi, mendapatkan ijazah hingga akhirnya salah satu mahasiswa bunuh diri. Pemain utama, ranchoddas chancad yang datang ke kampus hanya ingin mendapatkan ilmu tentang mesin, merevolusi kebijakan disana. Dia datang dengan karakter yang kuat sehingga bisa membuat perubahan yang signifikan di kampus tersebut. Dia menentang rektor dengan alasan yang kuat. Film ini juga mengajarkan tentang persahabatan. Persahabatan diantara para 3 idiots membangun semangat kebersamaan yang begitu kuat, saling tolong-menolong, berbagi suka dan duka.

Konflik yang terjadi di Luar Negeri :


  1. Perang Palestina-Israel di GAZA
  2. Perang Afghanistan, Taliban, kekuatan asing
  3. Perang Mesir, Husni Mubarak, Antar yang Pro-Kontra, kepentingan Amerika atau Israel...

APAKAH ITU BERBUDAYA ???

Perang, perang, perang....

Mengapa perilaku manusia seolah tidak berbudaya? Kenapa semua itu terjadi?

Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman terhadap budaya suatu bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa. Selain itu, agama sudah tidak menjadi fondasi utama dalam berkehidupan. Bayangkan, bila semua tatanan kehidupan berlandaskan agama, kerukunan antar bangsa akan tercipta dengan sendirinya. Firman Allah mengatakan “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”. (Al-Hujuraat : 13).

Disinilah babak baru untuk perubahan. Dengan adanya mata kuliah olympism, menggabungkan sport+culture+education (olahraga+budaya+pendidikan). Harapan olympism yaitu mampu meningkatkan pemahaman masyarakat dunia terhadap budaya berbagai bangsa yang pada akhirnya terbangun saling pengertian, toleransi, dan perdamaian dunia.

Mungkin kita berbeda pandangan dan praktik budaya, namun kita membutuhkan hal yang sama : makanan, air, dan udara untuk bernafas, maka dengan saling memahami budaya akan menjembatani kesenjangan antar manusia...

Kebersamaan, saling mendukung telah menjadi budaya manusia sejak dulu kala, Maka jangan dipungkiri..Pertahankan dan lestarikan nilai-nilai luhur Budaya Indonesia agar kita menjadi bangsa bermatabat, aman, makmur, dan sebagai penjaga kedamaian dunia..

Terima kasih.. SALAM OLYMPISM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun