Kalian tahu, ketika kita berkomunikasi dengan seseorang itu merupakan suatu pengimplementasian dalam pragmatik. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari proses dalam berkomunikasi, bagaimana penutur berkomunikasi dengan lawan tutur dengan memperhatikan tujuan tuturan. Karena penutur akan menentukan maksud dan ujaran tuturan yang akan disampaikan. Ujaran tersebut akan menjadi tujuan yang tersirat maupun tersurat yang disampaikan oleh penutur.
Pragmatik melekat dalam kehidupan sehari-hari kita, karena dalam kehidupan sehari-hari kita pasti selalu berkomunikasi dengan orang. Dalam pragmatik memudahkan penutur dengan pendengar dalam menangkap maksud ujaran. Dan peristiwa pragmatik dalam dilihat dalam berbagai keadaan.
Berkomunikasi dalam pragmatik memiliki keberagaman teks, koteks, konteks dalam berkomunikasi dapat menimbulkan implikatur dan peranggapan dari penutur dan lawan tutur untuk dapat mengungkapkan berbagai maksud dengan santun dan menyenangkan serta memiliki tujuan atau maksud yang tersirat.
Misalnya, pada saat kita sedang menikmati semangkuk bakso, kemudian ada seorang teman kita mengatakan wah kelihatannya enak sekali baksonya. Kalimat "wah kelihatannya enak sekali baksonya" mungkin memiliki maksud atau tujuan bahwa ia juga ingin menikmati bakso tersebut. Dengan pragmatik ini kita dapat mengetahui maksud dari lawan tutur secara tidak langsung dalam menyampaikan maksud dan tujuan yang diinginkan oleh lawan tutur.
Dengan demikian belajar pragmatik kali ini bertujuan untuk memahami maksud tersirat dibalik ujaran penutur dan lawan tutur yang terikat konteks dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis:Â
Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.Â
Dyah Wardani AdesetiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H