Mohon tunggu...
Dyah Wahyu KusumaYanti
Dyah Wahyu KusumaYanti Mohon Tunggu... -

a person who love pink so much

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Semua Datang dan Pergi. Itu Pasti

26 April 2012   09:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu, saya sempat menuliskan kata-kata "semua datang dan pergi, itu pasti" sebagai screen saver di komputer saya. Tepatnya tahun 2005 lalu, saat saya harus mengakhiri masa-masa terindah dalam hidup saya. masa itu adalah mas kuliah sarjana. Saya harus berpisah dari sahabat-sahabat yang slalu saya anggap saudara. Saya harus meninggalkan kota favorit saya, Malang. Saya juga saat itu tidak bisa memahami mengapa hal itu terasa sangat berat dan menyiksa. Maka, sebagai penyemangat, saya tuliskan besar-besar quote itu..



Sekarang, 7 tahun setelah masa itu berlalu, saya harus menuliskan itu lagi. Namun kali ini tidak di screen saver saja, tapi saya camkan besar-besaran di otak dan hati saya. Berat, sangat berat. Meninggalkan sesuatu kondisi yang sangat saya cintai, terlebih semua jadi berantakan karena ulah saya sendiri. Saya juga tertegun atas kejadian ini. Ternyata, tidak semua niat baik kita akan berbuah dengan hasil yang baik. Tidak semua niat baik kita akan ditanggapi baik oleh orang lain.


Saya tentu saja sangat bersedih, namun, apakah kesedihan saya itu akan menghapuskan kesalahan saya? apakah kesedihan saya itu akan meluluhkan hati? apakah kesedihan saya dapat membuat saya termaafkan? apakah kesedihan saya dapat membuat semua keadaan buruk menjadi lebih baik? Jawabannya..tentu saja TIDAK.


Jadi, cukuplah kesedihan saya. Saya memutuskan untuk melanjutkan hidup, apapun itu, apapun cap buruk yang diberikan orang pada saya. Karena sebaik apapun citra saya di mata orang lain, tidak akan mengubah hidup saya, saya toh tetap harus jungkir balik mencari nafkah, tetap harus susah payah bekerja keras. Begitu pula dengan citra buruk yang saya terima, tidak akan dapat mengubah hidup saya. Saya tetap akan menjadi seorang "deedee" atau "dee' atau "Dyah Wahyu Kusuma Yanti". Apapun itu, saya yang bertanggung jawab atas diri saya sendiri.


Teruslah memandang buruk pada saya, tak mengapa, saya akan tetap berjalan lurus. Menuju angan dan cita saya. Itu tidak akan memberikan pengaruh buruk pada hidup saya. Saya tidak akan mati hanya karena citra buruk itu. Saya yakin tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Siapapun orangnya. Saya yakin tidak ada orang di dunia ini yang mampu berbuat baik setiap detik tanpa ada setitikpun kesalahan. Siapapun orangnya.




Jakarta...
que sera, sera...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun