Kenapa Bank Indonesia Tidak Mencetak Uang Yang Banyak Untuk Membayar Utang Negara?
Mungkin banyak dari kita yang pernah berpikir, kenapa bank sentral atau bank Indonesia tidak mencetak uang yang banyak untuk melunasi Utang negara?
kekhawatiran banyak orang terkait Utang negara yang semakin meningkat, akhirnya memunculkan spekulasi untuk mencetak uang yang banyak pun mulai menyebar di kalangan masyarakat. Yap, ini bahkan terdengar sangat sederhana dan sangat bisa dan mungkin untuk dilakukan.
Namun, sebenarnya mencetak uang yang banyak dan menggunakanya untuk melakukan pembangunan, atau bahkan menggunakannya untuk membayar Utang negara, tidak lah sesederhana mengucapkannya, ada banyak resiko yang bermunculan Ketika bank sentral atau bank Indonesia berlebihan dalam mencetak rupiah.
Pemerintah memang mempunyai wewenang untuk mencetak uang kertas mereka sendiri, namun mereka tidak dapat mengedarkannya secara bebas di dalam negeri melalui bank sentral (Indriyaniputri, 2024).
Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia (BI) merupakan bank sentral dan bank yang berwenang  menerbitkan mata uang Rupiah di negara tersebut. Ketahuilah, meskipun BI mempunyai kekuasaan penuh,  BI tidak akan bisa leluasa mencetak uang  sebanyak-banyaknya hanya untuk tujuan tertentu seperti membayar utang negara atau mengentaskan kemiskinan.
Ada banyak dampak yang dialami negara jika bank sentralnya mencetak uang terlalu banyak, seperti inflasi, utang negara yang malah bertambah, nilai uang yang turun, dan beberapa dampak merugikan lain. Namun pada artikel ini, kita akan membahas dampak yang akan langsung dirasakan pertamakali oleh masyarakat, jika percetakan uang oleh BI tidak terkendali.
Tugas Dan Peran BI Dalam Menjaga Kestabilan Nilai Rupiah
BI memang dapat mencetak uang rupiah, namun tidak dapat digunakan untuk membayar Utang negara, Utang luar negeri adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan urusan mencetak uang, menjaga kestabilan nilai rupiah adalah tanggung jawab dari bank sentral, dimana kedua lembaga ini tidak bekerja sama, jadi pemerintah tidak bisa meminta uang kepada bank sentral untuk membayar Utang negara secara langsung.
Misalnya, Pemerintah bekerja sama dengan bank sentral untuk membayar Utang luar negeri, Bank Sentral tidak bisa langsung mengirimkan uang ke pemerintah. Ada cara lain yang bisa dilakukan yaitu pemerintah menerbitkan surat utang negara, sedangkan Bank Sentral memberikan uang kepada bank komersial untuk bisa membeli surat utang negara tersebut. Kalau cara ini dilakukan, pemerintah bisa melunasi Utang luar negerinya, tetapi berganti jadi utang dalam negeri. itu berarti sama saja pemerintah tetap berutang, karena itu, mencetak uang banyak untuk membayar Utang bukan solusi yang bagus (bicarainvestasi, 2021).
BI bisa melakukan pencetakan uang dalam jumlah besar, tapi harus dalam pengawasan yang ketat. seperti kebijakan printing money, printing money adalah kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral suatu negara dengan mencetak dan mengedarkan uang kertas dalam jumlah besar. (Universitas Esa Unggul, 2023).