Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al-Ikhlas, Sebuah Penafsiran

24 Januari 2024   15:11 Diperbarui: 24 Januari 2024   21:50 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam Al-Qur'an, Surat Al-Ikhlas berada pada urutan ke-112. Terdiri dari 4 ayat yang pokok isinya adalah menegaskan tentang keesaan Allah (Tuhan), dan sekaligus menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.

Kalimat inti dari Surat Al-Ikhlas ini adalah, Allahu ahad dan Allahush-shamad. Yang dalam bahasa Indonesianya adalah Allah Maha Esa dan Allah tempat bergantung.

Di artikel ini, saya mencoba menafsirkan Surat Al-Ikhlas adalah dalam rangka dan upaya meng-kontekstual-kan makna Surat tersebut ke dalam realitas kehidupan nyata, yakni sebagai berikut:

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri
Qul huallahu ahad (1)

  • "Katakanlah bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa"

>>> Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal di atas segala-galanya. Maka konsekuensinya adalah bahwa dalam konteks pembangunan perilaku setelah manusia berikrar (syahadad) untuk menjadi hamba Allah (mukmin), maka sudah seharusnya bersatu dalam satu kesatuan yang tak terpecah belah,  hidup menurut tali Allah, berjuang mewujudkan tatanan sesuai dengan segala ketentuan-Nya. Yakni, menjadi umat yang bersatu dalam model tatanan yang mempersatukan berbagai umat.

Hubungkan dengan:

>>> Bismillahir-rahmaanir-rahim. (QS Al-Fatihah (1):1)

"Dengan (atas)  nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

*Siap menjadi mukmin yang setiap perilakunya selalu karena atas nama Allah (Tuhan) dengan segala ketentuan-Nya.

>>> ... hablu minallah -- berpegang teguh terhadap tali Allah.

>>> wa'tashimuu bihablillahi jamii'aw wa laa tafarrakuu wazkuruu ni'matallahi 'alaikum izkungtum a'daaa-ang fa allafa baina quluubikum fa asbahtum bini'matihiii ikhwaanaa, wa kungtum 'ala syafaa hufratim minan naari fa angqazakum min-haa, kazaalika yubayyinullahu lakum aayaatiihii la'alakum tahtaduun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun