Mengapa tidak?
Dengan segala risiko yang bakal dihadapi?
Sudah seharusnya, seiring dengan kehendak alam semesta!
Narasikan dengan pembuktian, bila memang begitu!
Baiklah, simaklah ...
Tujuh puluh delapan tahun adalah fakta
Dua belas kali adalah realita
Dan, apa yang didapatkan?
Keseimbangan dan keadilan bagi keseluruhan
Dalam tatanan kehidupan di segala sendi negeri ini
Nampak nyatakah?
Jujur saja, akuilah!
Jauh panggang dari api, bukan?
Maka kenapa?
Sebab, kita telah ingkar
Ingkar dengan janji luhur bangsa
Begitu telah menyatakan sebagai bangsa merdeka
Apakah itu?
Bukankah di atas pondasi lima dasar
Bangunan kehidupan bangsa ini harus ditegakkan?
Namun, manakah wujud nyata dalam terapan dan tindakan?
Hukum yang berkeadilan hanyalah menggantang asap
Berkeadilan sosial bagi keseluruhan
Berharap dari hasil pesta demokrasi lima tahunan
Tampilkan sosok para penguasa negeri ini
Hanyalah menggantang asap pula
Lalu, bagaimana seharusnya?
Kembalilah, bertali ikat teguhlah pada pondasi
Yang di dalamnya adalah ruh bangsa dan universal
Jangan sekali-kali diingkari, bila tak ingin selalu seperti ini
Berpedoman pada ketentuan Tuhan yang universal bagi manusia
Sebagaimana tertera di dasar pertama
Berpijak pada musyawarah mufakat
Sebagaimana tertera di dasar keempat
Bukan dengan jalan lima tahunan
Yang tak pernah menghasilkan apa-apa
Hanya mempertontonkan pertarungan sesama anak bangsa
Bahan gelak dan tawa dunia
Sementara, muara keadilan bagi keseluruhan
Tak pernah tercipta, menari-nari sebagai impian belaka
Jadi?
Sadarlah bila kita masih terperangkap
Oleh pengingkaran sebuah janji
Yang telah diikrarkan sendiri
Karenanya, lepaskanlah
Bila tak ingin terus seperti ini
Dengan apa?