Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kegagalan Semua Presiden Membangun Pondasi Ekonomi Negeri Ini

27 September 2023   04:26 Diperbarui: 27 September 2023   22:08 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: cnbcindonesia.com

Mengulik tentang "pondasi ekonomi" sebagai basic tumpuan kehidupan manusia, bangsa dan negara dalam menjaga dan melangsungkan eksistensinya, maka ada baiknya dimulai dari pemahaman dan pengertian terhadap apa itu "ekonomi".

Menurut kalangan ahli dan pakar ekonomi yang telah dan senantiasa begelut dengan seluk beluk ekonomi beserta segala aspek yang bertalian dengannya, maka dapat ditarik suatu pengertian dan pemahaman terhadap ekonomi sebagai suatu ilmu.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang berkaitan dengan kegiatan manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutkan, ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu yang tertuju pada asas-asas produksi, distribusi, konsumsi atau pemakaian barang dan kekayaan. Sedangkan kekayaan yang dimaksud adalah termasuk uang, perdagangan atau segala perindustrian. Pun demikian hal-hal yang bertalian dengan pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya.

Selain itu, dan masih menurut KBBI, bahwa ilmu ekonomi juga berkaitan dengan perekonomian negara. Maksudnya, adalah bahwa perekonomian merupakan segala aturan  atau tata cara dalam berekonomi (perindustrian dan perdagangan), yang dapat diartikan pula sebagai segala aturan atau manajemen dalam rumah tangga. Ilmu ekonomi juga berurusan dengan keuangan rumah tangga yang berarti organisasi atau negara.

Dalam hal kebutuhan hidup manusia, maka kebutuhan hidup yang paling mendasar adalah pangan (selain air dan udara). "Pondasi ekonomi" adalah bagaimana suatu bangsa mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Dengan prinsip dasar filosofi, yakni apabila pondasi ekonomi kuat, otomatis ketahanan pangan akan jadi kuat.

  • Pondasi Ekonomi =====>>>>> berbanding lurus dengan Ketahanan Pangan.

Sebagai negara agraris, begitulah Indonesia dikenal oleh dunia, ternyata masih belum berkemampuan dalam berswasembada pangan, utamanya terhadap beras, beras, dan beras sebagai makanan pokok penduduk Indonesia Nusantara.

Mari dirunut soal swasembada, impor beras, dan komoditi pangan lainnya dari masa ke masa, dari perguliran pemerintahan yang terlahir oleh siklus lima tahunan (pemilu) sebagaimana yang tercatat dalam sejarah.

Era Pemerintahan Soekarno (Orde Lama, 1945-1966)

Soekarno menegaskan bahwa pangan itu hidup matinya sebuah bangsa, dan petani adalah tulang punggung utama pangan Indonesia sehingga sebenarnya petani itu soko guru bangsa Indonesia. Demikian kata Soekarno pada suaatu pidato yang sangat terkenal di IPB (27 April 1952).

Saat itu, Pemerintah lebih melihat pada pembangunan sistem pertanian daripada merubah sistem agraria yang ada. Hal ini dimulai sejak tahun 1945 lewat program peningkatan produksi padi, yang dilanjutkan lagi pada tahun 1947, dan baru terlaksana pada tahun 1950 setelah situasinya stabil lewat pendirian Badan Pendidikan Masyarakat Desa (BPMD) sebagai badan penyuluhan pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun