Di manakah?
Di bumi kita berpijak!
Seperti apakah?
Kehidupan bagaikan di taman merindang
Di bawahnya mengalirlah berbagai aliran sungai kehidupan
Mewujudlah hidup saling kasih sayang, saling memakmurkan
Bagimu, bagiku, bagi kita
Dan, bagi semesta alam
Lalu, bagaimanakah kiranya?
Jawablah, mulailah dari diri sendiri!
Sudahkah dijalankan apa yang dimaui-Nya?
Menanam, menumbuhkembangkan nilai kebajikan
Tanpa memandang kepada siapa
Tanpa menyoal warna?
Karena di mata Sang Pencipta semesta alam
Kita adalah sama, sama, dan sama!
Tak usah membual berkhayal tentang sorga
Bila masih ada jurang yang menganga antara  si miskin dan si kaya
Bila masih ada pertikaian dan perang di antara sesama manusia
Berebut hegemoni
Karena sorga itu indah nan sejuk, penuh kedamaian semata ...
Ketika Tuhan masih memberi kesempatan dalam ruang dan waktu
Masih abaikah kita atas apa yang dimaui-Nya?
Membangun sorga butuh perjuangan
Takkan mewujud hanya dengan duduk diam berpangku tangan
Apalagi hanya dengan membual dan mendongeng
Laksana kisah seribu satu malam ...
*****
Kota Malang, Juli di hari kedua puluh satu, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H