Tanya itu selalu kugemakan setiap saat di alam pikiranku
Mengapa?
Karena aku wajib konsisten pada apa yang kuyakini
Sebagai pijakan prinsip hidup dalam kehidupan
Dan, aku tak mau secuilpun mencederai
Apa yang telah menjadi pegangan atas sebuah prinsip
Pada situasi apapun dan bagaimanapun jua
Bila dipandang perlu, pil pahitpun harus kutelan
Sekali lagi, mengapa?
Itulah yang bernama menjaga komitmen
Yang tak boleh terkontaminasi oleh hembusan rayuan apapun jua
Meninabobokan dalam kecup cumbu rayu fatamorgana
Bodohkah aku?
Yang tak mau tahu pada kemewahan semu?
Ah, biarkanlah mereka yang memilih pada kesenangan sementara belaka
Dan, aku masih dengan caraku, biarkanlah dengan prinsip hidupku
Lalu, sejarahlah yang bakal menjawabnya
Yang tak seorangpun kuasa menghentikan dan menafikannya
Oh, iya?
Sang pencipta kehidupan dan kematian, tidaklah bodoh!
*****
Kota Malang, Juni di hari kelima, Dua Ribu Dua Puluh Tiga.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H