Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teriris Sembilu

20 Mei 2023   02:21 Diperbarui: 20 Mei 2023   11:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan pada nyanyian, syair atau dalam kisah imajinasi saja
Tentang pilu rasa hati bagai diiris sembilu
Kali ini adalah memang kenyataan hidup dalam kehidupan
Di kala kita mendapatkan hembusan beraroma impian dan harapan

Menuju keadilan
Menuju kemakmuran
Menuju kesejahteraan
Lukisan kehidupan sorgawi

Siapakah yang tak terbuai olehnya?
Yang terurai di pamflet-pamflet
Yang terdengar dari pidato-pidato di atas podium dan mimbar
Semuanya tak lebih hanyalah dalam kampanye dan propaganda belaka

Jelang pemilu yang selalu berujung mengharu biru
Mengapa?
Sebab tak seindah dengan apa yang dinyanyikan, disyairkan dan dikisahkan
Kala menyambut pesta demokrasi berbau terasi

Dua belas kali telah kita selenggarakan
Namun, apa yang telah dicapai?
Terwujudkah tatanan hidup saling kasih sayang dan saling memakmurkan
Seperti yang dikampanyekan dan dipropagandakan?

Mari kita jujur saja!
Tak pernah terwujud di alam nyata ...
Omong doang, energi dan waktupun terbuang
Akhirnya, jauh panggang dari api, pungguk merindukan bulan ...

*****

Kota Malang, Mei di hari kedua puluh, Dua Ribu Dua Puluh Tiga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun