Situasi dan kondisi alam yang memanas sebab oleh heatwave, global warming, dan sosial budaya manusia yang memanas pula sebab oleh politik, maka didinginkan sajalah, di-cooling down-kan sajalah, memang kanapa? Tak bisakah?
"Yarji yarbeh, diji dibeh, polbatik koqlang sanaan, luyang kinlu paruti, ladiput paramkah". Lho, apa itu?Â
Cangkriman, Gegojegan, dan Guyonan pun memberikan jawaban dalam rangka mendinginkan situasi dan kondisi Bumi, sosial budaya dan peradaban manusia yang kian memanas, demikian:
Buyar siji, buyar kabeh (Bubar satu, bubar semua), dadi siji dadi kabeh (jadi satu, jadi semua), politik yang serba akrobatik koq dibilang kebijaksanaan, pemilu yang bikin pilu kenapa dituruti, bila jadi golput haramkah.
Demikianlah, Cangkriman, Gegojegan, dan Guyonan dalam kekinian di kala situasi dan kondisi Bumi maupun sosial budaya dan peradaban manusia yang kian memanas, tidak keliru kan bila diupayakan menjadi sejuk dengan penuh kedamaian?
Salam seimbang universal Indonesia_Nusantara ...
*****
Kota Malang, April di hari pertama, Dua Ribu Dua Pulu Tiga.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H