Pernahkah terlintas di benak kita teramat dalam
Bahwa sesungguhnya kita adalah debu?
Hanyalah sebagai hamba yang tak punya kuasa apa-apa
Atas alam semesta dan sesama
Karena masih ada Yang Maha Kuasa
Tempat kita menggantungkan diri, segalanya
Apakah soal kehidupan ataupun kematian ...
Karenanya, tak perlu sekali-kali berucap kata dan berperilaku
Inilah aku, dan kamu akan bergantung kepadaku!
Tuhan disisihkan, dikesampingkan dan disepelekan
Laknat, sungguh!
Dengan materikah kita berharap dan mau berkuasa atas sesama?
Silakan saja dan tunggu saja saatnya tiba
Di kala materi tak lagi mampu menopang kita menjadi penguasa
Karena memang kita adalah hamba dan bukan penguasa atas sesamaÂ
Sadarilah selagi masih ada waktu bagi kitaÂ
Saling kasih sayang saling memakmurkan atas sesama
Itulah yang semustinya sebagai kesetaraan sebagai hamba
Sampai kapankah keakuan kita terus membongkah?
Mari menggorok keakuan kita!
Sisihkanlah kerak-kerak jiwa tak bernalar menurut-Nya
Karena sesungguhnya kita adalah hamba, bukan penguasa atas sesama ...
*****
Kota Malang, Desember di hari kelima belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua. Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H