Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggorok Keakuan (2)

15 Desember 2022   10:48 Diperbarui: 15 Desember 2022   20:49 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: pixabay.com

Pernahkah terlintas di benak kita teramat dalam
Bahwa sesungguhnya kita adalah debu?
Hanyalah sebagai hamba yang tak punya kuasa apa-apa
Atas alam semesta dan sesama
Karena masih ada Yang Maha Kuasa
Tempat kita menggantungkan diri, segalanya
Apakah soal kehidupan ataupun kematian ...

Karenanya, tak perlu sekali-kali berucap kata dan berperilaku
Inilah aku, dan kamu akan bergantung kepadaku!
Tuhan disisihkan, dikesampingkan dan disepelekan
Laknat, sungguh!

Dengan materikah kita berharap dan mau berkuasa atas sesama?
Silakan saja dan tunggu saja saatnya tiba
Di kala materi tak lagi mampu menopang kita menjadi penguasa
Karena memang kita adalah hamba dan bukan penguasa atas sesama 
Sadarilah selagi masih ada waktu bagi kita 
Saling kasih sayang saling memakmurkan atas sesama
Itulah yang semustinya sebagai kesetaraan sebagai hamba

Baca juga: Bertaubatlah

Sampai kapankah keakuan kita terus membongkah?

Mari menggorok keakuan kita!
Sisihkanlah kerak-kerak jiwa tak bernalar menurut-Nya
Karena sesungguhnya kita adalah hamba, bukan penguasa atas sesama ...

*****

Kota Malang, Desember di hari kelima belas, Dua Ribu Dua Puluh Dua.  
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun