Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sandiwara Belum Berakhir

26 Agustus 2022   09:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   10:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: niagahoster.co.id

Simpelnya, bisakah disebut telah tercipta tatanan hidup adil, makmur nan sejahtera, aman, nyaman nan sentosa bahagia dalam senyum gelak dan tawa, sementara, masih tergambar di setiap sudut negeri ini soal gizi buruk, kemiskinan, kesenjangan ekonomi yang menganga dengan adanya gap antara si kaya dan si miskin? Apalagi, dilengkapi oleh beban utang, utang dan utang negara yang mencekik melilit leher bangsa? Bisakah? Dimanakah 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' real bisa kita temui?

Sandiwara bin tonil negeri ini masih berlangsung dengan adegan-adegan yang diperankan oleh pemeran antagonis yang menenggelamkan segelintir sang protagonis tak berdaya dan tak kuasa. Dan, hebatnya, sang antagonis adalah pemain watak berperangai Dasamuka bin Rahwana sebagai simbol kejahatan dengan sifatnya yang raja tega terhadap hajat hidup orang banyak, dimana fakta realitanya adalah hipokrit bin fasik!

Puji Tuhan Semesta Alam, kepada Gusti Kang Maha Agung, Tuhan Yang Maha Esa, kami bersenandung harap, semoga sandiwara ini sesegera mungkin berakhir, karena memang belum berakhir ...

Oh, begitu ya kronologi runutannya? Lanjutkan ..!

Dunia ini laksana panggung sandiwara

Dalam lakon bernuansa jaman edan

Bila tak turut edan khawatir tak kebagian

Dalam genangan kenikmatan dunia yang semu dan sementara

Hanya ada dua pilihan, turut larut bersamanya ataukah menghindar 

Demi kemaslahatan dan keselamatan yang diridhai Tuhan Semesta Alam?

Lantas bagaimanakah seharusnya kita?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun