Kali pertama melintas begitu saja, tertangkap oleh sorot pandangan mataku
Saat aku sedang duduk bercengkerama bersama karibku
Di sebuah dusun tetangga, bukan dusunku sendiri
Sosok gadis berambut panjang terurai hinga batas lutut kakinya
Hitam lebat menggugah decak kagumku tiada tara
Berjalan melintas di depanku, tanpa alas kakiÂ
Menginjak rerumputan, butiran pasir dan kerikil berserakan terhampar
Begitu alamiah dalam busana daster dan raut wajah tak berpoleskan pupur perona pipi
Sama sekali, ya tidak sama sekali!
Saat itu, puluhan tahun yang berlalu ...