Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalur Mandiri, Jalur Korupsi, Banyak Diminati dan Dinikmati

25 Agustus 2022   04:26 Diperbarui: 15 November 2022   07:20 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: radarpantar.com

Korupsi Jalur Mandiri

Tautan antara dua simpul dalam sebuah jaringan, suatu tahapan atau deret tahapan suatu proses, rute yang dilalui oleh sistem operasi untuk menuju ke suatu tempat, atau juga sebagai ruang di antara dua garis pada permukaan yang luas itulah, bernama jalur. 

Dan, di kala mengalami kamacetan, jalan buntu bagi siapapun yang berkemauan meraih tujuan, dipilihlah jalur alternatif. Jalur lain, karena yang utama tak kuasa dilalui menurut kaidah dan tahap langkah pasti yang ideal, jalan pintas adalah pilihan. Daripada tidak sama sekali, aji-aji mumpung pun dimainkan dengan leluasa demi memenuhi nafsu selera yang tak biasa, luar biasa, dan ambisi!

Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang, kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia lewat upaya pengajaran dan pelatihan, seterusnya dalam proses, cara dan perbuatan mendidik, adalah makna ideal tentang pendidikan. Apalagi, pendidikan sempat dinyatakan sebagai pusat kebudayaan dengan segala aspeknya, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa menuju adil dan sejahtera dalam prinsip keseimbangan berbangsa dan bernegara.

Hingga sampai saat ini, apa yang telah dicapai dan diraih, hasil dari pendidikan nasional kita di negeri ini?

Milik siapakah sebenarnya pendidikan nasional kita ini?

Apakah hanya didominasi oleh mereka yang berada punya?

Begitukah?

Jikalau memang begini caranya, dengan tata kelola yang begini ini, sampai kapanpun, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa hanyalah sebuah utopia belaka ..! Pencederaan atas falsafah bangsa sendiri 'tlah terjadi di negeri ini. Tak usah dipungkiri karena memang nyata kita telah mengkhianati ...

Tentang korupsi? Menjadi hal yang biasa dari hari ke hari sejak lahirnya negeri ini sampai saat ini. Belum berkesudahan jua kiranya. Entah mengapa? Korupsi tak terkendali, melumat moral dan etika menembus batas norma dan agama. Tak peduli!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun