Mohon tunggu...
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team
Sucahyo AdiSwasono@PTS_team Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bakul Es :
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegiat Komunitas Penegak Tatanan Seimbang (PTS); Call Center: 0856 172 7474

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BBM Subsidi dalam Aplikasi MyPertamina

9 Juni 2022   10:52 Diperbarui: 9 Juni 2022   18:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri.sas.mlg.jpg.apl.canva.komp

BBM Subsidi 2022

Subsidi yang secara prinsip sebagai bantuan dari yang berlebih kepada yang kekurangan, adalah dalam rangka menumbuhkembangkan suatu keseimbangan, keadilan, ataupun harmonisasi . Dalam konteks ekonomi yang berkeadilan nan seimbang agar tak terjadi jurang kesenjangan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara (pemerintah) dengan otoritasnya berkewajiban menerapkan subsidi terkait dengan wujud tanggung jawab penuh atas nasib dan hajat hidup warganya. Dan, subsidi yang dimaksud adalah sebuah kepatutan dari negara bagi warganya bila memang berorientasi terhadap cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Namun, fakta realitanya, bagaimanakah jalannya kebijakan subsidi oleh negara kepada warganya manakala telah terbaca terjadi kesenjangan kehidupan ekonomi di antara warga negara, agar tidak menjadi kian menganga? Salah satunya adalah menyangkut kebutuhan warga negara terhadap BBM sebagai kebutuhan energi yang harus terpenuhi dalam tataran yang layak. Inilah sebenarnya yang menjadi perhatian untuk diakhiri dengan jawaban solusi. Yang jelas, subsidi sebagai kebijakan negara atas warganya adalah soal manajemen keseimbangan dalam kehidupan ekonomi. Simpelnya begitu. 

Nah, jikalau muncul istilah tidak tepat sasaran, maka jalannya penerapan kebijakan subsidi pasti bermasalah. Apalagi sampai menimbulkan kegaduhan di antara warga negara dalam kehidupan ekonominya, melahirkan aktor-aktor yang berlabel koruptor yang justru memanfaatkan dan bermain-main di ranah kebijakan subsidi dari negara. Siapakah mereka, dan siapakah yang hidup terdera di dasar jurang kesenjangan ekonomi dimaksud? Silakan dijawab sendiri dengan nalar sehat bin waras ...

Kembali fokus kepada BBM subsidi. MyPertamina, yang merupakan aplikasi teknologi kekinian sebagai opsi guna mengatur pembelian Solar Subsidi dan Pertalite, agar penyaluran BBM subsidi diharapkan akan lebih tepat sasaran. Itulah esensi arah kebijakan negara dalam upaya mencapai keseimbangan ekonomi, khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan BBM bagi warga negara. Sehingga ketimpangan tata kelola penyaluran kebutuhan BBM bagi masyarakat bisa ditekan dan dihindarkan. Itu cita idealnya. 

Pertanyaannya, apakah model teknis pembelian BBM subsidi dimaksud bisa disebut efektif dan efisien dalam meraih keseimbangan atas pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia_Nusantara di saat dunia sedang memasuki "malaise" ini? Apalagi, ketergantungan masyarakat dunia terhadap BBM sebagai kebutuhan energi penggerak roda kehidupan sosial-ekonomi sangat tinggi, sebelum mendapatkan sumber energi alternatif yang bisa menyeimbangkan kebutuhan masyarakat terhadap BBM. 

Kita lihat dan kita saksikan saja dalam perguliran jalannya sejarah, seperti apa? Yang jelas, keseimbangan adalah cita ideal yang seharusnya ditegakkan dalam menggusur sebuah ketimpangan dengan cara pemahaman dan penerapan Manajemen Hidup Seimbang, salah satunya adalah dalam hal tata kelola penyaluran BBM bagi kebutuhan warga masyarakat bangsa dan negara Indonesia_Nusantara. Semoga!

Salam Satu Bangsa Indonesia_Nusantara, Salam PANCASILA ... 

Kota Malang, Juni hari kesembilan, Dua ribu dua puluh dua, 

"Saat MyPertamina sedang bergulir dan berpenetrasi di negeri ini ..."       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun