pernahkah terbersit di benak teramat dalam
di kala semesta alam berguncang, dari takaran terkecil hingga menggelegar?
betapa ketimpangan tiada keseimbangan telah melanda, cara pandang berlanjut pada lelaku penuh nafsu berujung serakah...
di kala semesta alam dirudapaksa, demi ambisi kuasa tahta bersinggasana kiani...
disadarikah?
kenapa berguncang?
keseimbangan, kiranya sebagai sesuatu yang langka, begitu sulitnya ditemukan, dalam suasana bersahaja
adalah satu isyarat, menuju jawaban dalam warta suka penghapus duka lara dan nestapa
sebab, kita sudah tak lagi hidup dalam kesetimbangan...Â
lalu, ke manakah seharusnya diri kita?
(kota malang, januari berselimutkan rinai gerimis, 2020)