Malam bersenggama dengan hujan, melahirkan dingin yang membuaiku dalam hangatnya dirimu. Dan setiap cerita tentang kamu tak akan habis terkikis oleh kata. Mengenalmu begitu cepat menyeretku pada langkah cinta yang tidak kurencanakan. Bahkan tak terduga melesat cepat menutup lubang di hatiku. Cinta ini tak pernah salah memilih,meskipun aku berusaha mengingkarinya. Jadi kunikmati saja kehadiranmu di waktuku sekalipun aku tak bisa memilikimu.
Titik titik air hujan akan berubah embun pada fajar, sedangkan titik-titik airmataku akan berubah senyum pada mu. Dan setiap rasaku padamu tak akan hilang oleh lukaku. Bersamamu begitu dekat,membawa seluruh harapan kembali bisa kurangkai. Bahkan tlah kususun menjadi bangunan mimpi yang indah. Mungkin hanya sekedar mimpi,dimana ketika kita terbangun bangunan itu hilang. Tapi bagiku,kamu melebihi keindahan mimpi itu.
Malam semakin jauh meninggalkan kita menuju pagi, dan aku semakin kuat menggegam rindu itu menuju hatimu. Mencintaimu begitu dalam menyusup ke jiwaku. Mengisyaratkan mu untuk membawaku serta ke suka dan dukamu. Agar tiap detik terlewati dengan ada kamu dan aku.
Fajar tlah menyambut kita dengan sejuk embunnya. Sesejuk pelukanmu yang enggan melepas diriku. Pagi pun sebentar lagi datang, dan akan membawamu kembali keduniamu. Dunia mu yang tercipta tanpaku karena aku hanyalah sebuah jiwa tanpa raga yang tinggal dihatimu.