Mohon tunggu...
Dyah Rizqi Widya Hapsari
Dyah Rizqi Widya Hapsari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Informasi apa aja

Memasak/makeup/olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kejujuran dan Kedisiplinan sebagai Langkah Preventif Bibit Korupsi

27 September 2024   19:02 Diperbarui: 27 September 2024   19:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tindakan korupsi merupakan salah satu kegiatan yang sudah menjadi hal yang tabu lagi dilakukan oleh seseorang. Korupsi adalah sebuah tindakan seseorang / lebih yang melanggar norma -- norma dengan menyalahgunakan kekuasaan / kesempatan untuk keuntungan pribadi atau golongan, melalui pengadaan penetapan pungutan, penerimaan, pemberian fasilitas, atau jasa lainnya. Tindakan ini melibatkan penerimaan dan / atau pengeluaran uang / kekayaan, serta perizinan yang merugikan kepentingan dan / atau keuangan negara / masyarakat secara langsung / tidak langsung. 

Saat ini seseorang dari khalayak manapun dengan mudah melakukan tindak korupsi. Karena kegiatan korupsi tidak selalu dalam mengambil uang dalam jumlah yang banyak. Karena kita sedang berbicara di lingkup sekolahan, maka memberikan contoh kecil korupsi yang bisa dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekolahan adalah korupsi waktu.

Korupsi waktu yang terjadi di sekolahan banyak sudah banyak terjadi seperti tidak datang ke sekolah terlambat, meninggalkan kelas / sekolahan lebih awal, pulang lebih awal. Contoh -- contoh sepele seperti itu jika dibiarkan akan menjadi kegiatan yang sangat tidak tercela dan menjadi kebiasaan.

Contoh lain perilaku korupsi spele yang sering terjadi di sekolahan adalah pemalsuan tanda tangan orang tua / wali. Hal ini biasanya terjadi apabila siswa sedang mendapat tugas dari guru kelas untuk mengumpulkan sebuah surat dan disertai tanda tangan orang tua / wali. 

Karena siswa tersebut lupa untuk memintakan tanda tangan kepada orang tua / wali yang ada di rumah. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, banyak siswa yang langsung memalsukan tanda tangan orang tua / wali nya. Perbuatan tersebut juga apabila dibiarkan akan menjadi kebiasaan dan menjadi hal yang biasa oleh siswa yang melakukannya. Selain itu, masih banyak lagi perbuatan -- perbuatan korupsi yang biasakan oleh seseorang pada dunia Pendidikan.

Karena dalam kehidupan seseorang anak akan lebih lama berada di sekolah dari pada di rumahnya. Menjadi seorang guru untuk mendidik anak menjadi seseorang yang baik dalam kognitif nya, afektifnya, dan psikomotorik nya harus ada peran Kerjasama yang baik antara guru yang ada di sekolah dan orang tua / wali siswa masing -- masing yang ada di rumah. Orang tua di rumah juga harus memberikan perhatian kepada anak nya ketika sedang di rumah. Begitupun sebaliknya, guru yang ada di sekolah pasti akan memberikan perhatian kepada siswa -- siswanya apabila sedang berada di sekolah.

Salah satu sifat yang wajib dimiliki oleh seorang anak untuk menjadi seseorang yang berguna dan sukses di masa depan adalah sikap kejujuran. Kejujuran adalah sikap dan perbuatan yang harus membutuhkan kesesuaian antara yang diucapkan serta perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. 

Kejujuran bisa membuat orang lain memberikan tanggung jawab yang besar kepada kita. Mempunyai sifat seseorang yang jujur memang merupakan perbuatan yang sulit dilakukan. Karena orang yang bertindak jujur merupakan bahasa hati dan di dalam hati seseorang harus bisa berbicara kebenaran, dan kebenaran tumbuh dari rasa kejujuran. Oleh karena itu hati seseorang tidak pernah bohong.

Kedisiplinan dan kejujuran adalah pilar penting dalam Upaya pencegahan korupsi. Kedisplinan memastikan bahwa semua prosedur dan aturan diikuti dengan konsisten mengurangi celah untuk korupsi. Sementara itu, kejujuran menciptakan lingkungan yang transparan dan dapat dipercaya. Dimana setiap tindakan dapat dipertanggungjawabkan. Kombinasi dari kedua sikap ini membentuk pondasi yang kuat untuk integritas pribadi dan organisasi, serta menciptakan budaya yang menolak korupsi.

Berikut ini adalah peran siswa dalam preventif bibit korupsi kejujuran dan kedisiplinan:

  •  Menanamkan kejujuran 
  • Menghindari perilaku korupsi dalam kehidupan sehari -- hari seperti menyuap atau menerima suap, mencontek atau melakukan tindakan tidak jujur lainnya.
  • Mengatur Manajemen Waktu 
  • Siswa dapat disiplin waktu dalam menjalani kegiatan sehari -- hari dapat dengan perencanaan kegiatan harian akan berjalan dengan baik dan tepat waktu sehingga dapat mengurangi korupsi dalam hal waktu.
  • Selalu Bersyukur 
  • Siswa bersyukur terhadap apa yang dimiliki dan telah diraih hal ini dapat mencegah tindak korupsi. Apabila kita tidak bersyukur maka kita tidak akan merasa puas sehingga hal tersebut akan membawa ke dalam perilaku dan perbuatan menyimpang.
  • Penggunaan Media Sosial 
  • Siswa dapat memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan pesan anti korupsi. Mereka dapat menggunakan platform -- platform ini untuk membagikan informasi tentang korupsi, mengedukasi orang lain tentang cara melawan korupsi dan menggalang dukungan untuk kampanye -- kampanye anti korupsi.
  • Pengawasan dan Pelaporan 
  • Siswa dapat menjadi mata dan telinga yang waspada tindakan korupsi di sekolah mereka. Mereka harus bisa merasa nyaman untuk melaporkan tindak korupsi yang mereka saksikan kepada pihak berwenang tanpa takut akan balasan negatif. Keterlibatan siswa dalam pengawasan ini dapat membantu mencegah kejahatan korupsi yang tersembunyi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun