Mohon tunggu...
Dyah Rizqi
Dyah Rizqi Mohon Tunggu... -

menulispun kau tak merasa sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

2017 Butuh Feminisme

7 Maret 2017   16:04 Diperbarui: 8 Maret 2017   02:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aliran Feminisme adalah aliran yang ingin memperjuangkan hak-hak dari kaum wanita agar para kaum wanita mendapat hak yang sama tanpa adanya diskriminasi. Karena sejarah terdahulu telah membuktikan bahwasanya hak-hak kaum wanita sering di kesampingkan dalam segala hal baik keluarga maupun hukum, kemudian negara kurang melindungi hak-hak kaum wanita dengan aturan hukum yang ada padahal hak-hak kaum wanita rentan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang sering merugikan kaum wanita. Karena secara esensinya wanita makluk yang lemah dibandingkan dengan pria. Feminisme ini menyangkut bagaimana mempomosisikan subjek perempuan di dalam masyarakat.

disini, saya menulis hanya sekedar untuk sharing pada para penulis-penulis dan pejuang baca di luar sana, sebagaimana dalam tahun saya ingin dan berharap akan berdirinya kembali feminisme dan adanya kembali pejuang pejuan feminisme. Feminisme sendiri memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki oleh kaumperempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat mereka dengan laki-laki danotonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya dalam banyak hal. Kedudukan perempuan dalam masyarakat lebih rendah dari laki-laki, bahkan mereka dianggap sebagai “the second sex”, warga kelas dua. Hal ini menunjukanadanya semacam diskriminasi gender yang membandingkan antara laki-laki dan perempuan. 

lahirnya feminisme sendiri sebenarnya ialah pada saat Islam abad ke-7 M membawa revolusi gender. Islam hadir sebagai ideologi pembaharuan terhadap budaya-budaya yang menindas perempuan, merubah status perempuan secara drastis. Tidak lagi sebagai second creation (mahluk kedua setelah laki-laki) atau penyebab dosa. Justru Islam mengangkat derajat perempuan sebagai sesama hamba Allah seperti halnya laki-laki. Perempuan dalam Islam diakui hak-haknya sebagai manusia dan warga negara, dan berperan aktif dalam berbagai sektor termasuk politik dan militer. Islam mengembalikan fungsi perempuan yang juga sebagai khalifah fil ardl pengemban amanah untuk mengelola alam semesta. Jadi dengan kata lain, gerakan emansipasi perempuan dalam sejarah peradaban manusia sudah dipelopori oleh risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Pada intinya feminisme berakar dari sebuah kesadran yang timbul sebagai akibat dari penindasan yang dialami kuam perempuan. Mulai dari sebuah perjuangan menuntut akan hak yang seharusnya mereka terima, yakni di perlakukan secara kodrati sebagai wanita. Jadi ayo para bunga bunga mawar indonesia mari kita saling menjujung sama tinggi dan saling merangkul satu sama lain. ayo para pejuang feminisme mari meluruskan pemikiran-pemikiran dan ddan tindakan diskriminasi. Hidup para wanita kuat INDONESIA !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun