"Sungguh, saat ini kita (umat Islam) diserang melalui dua jalan: Jalan syubhat dan jalan syahwat. Jalan pertama penyakitnya lebih besar dan lebih membahayakan. Tetapi, ia berjalan secara pelan, sebab tidak semua orang yang engkau beri syubhat serta merta mau menerimanya. Sebaliknya, setiap pemuda yang engkau tawarkan syahwat kepadanya, ia akan serta merta menerima" - Syaikh Ali Thanthawi. [caption id="attachment_86519" align="alignleft" width="150" caption="Source Pict. : lagi-coba-nih.blogspot.com"][/caption] Demikian sedikit kutipan dari pengantar penulis buku ini. Buku yang judul aslinya "Ya Binti" ini merupakan sebuah buku lama yang dicetak pertama kali pada tahun 1998 untuk edisi Bahasa Indonesianya. Sedangkan untuk versi aslinya, ya tentu saja sekitar tahun 80-an. Wow..benar-benar buku lama bukan? Eits..meskipun demikian, menurut saya, buku ini tetap relevan dibaca sampai sekarang. Mengapa? Sebab kondisi jaman sekarang memang masih sesuai seperti yang digambarkan dalam buku ini. Buku saku ini berisi nasihat Syaikh Ali Thanthawi untuk para perempuan. Pertanyaannya, mengapa beliau menujukan makalah tersebut untuk perempuan? Sebab menurut beliau, perempuan adalah kunci untuk menuju pada perbaikan moral suatu bangsa. Sebagaimana juga tertera dalam kutipan berikut: "Sesungguhnya jalan kebaikan itu ada di depanmu, putriku! Kuncinya ada di tanganmu. Bila engkau percaya bahwa kunci itu ada, lalu engkau menggunakannya untuk masuk, maka keadaan akan baik" Lebih lanjut lagi beliau menuliskan: "Benar bahwa lelakilah yang memulai langkah pertama dalam lorong dosa, wanita tidak akan pernah memulainya. Tetapi bila engkau tidak setuju, laki-laki itu tidak akan berani dan andaikan bukan lantaran lemah gemulaimu, lelaki tidak akan bertambah parah" Untuk kutipan yang di atas, memang cukup mengena. :) Perempuan itu istimewa. Dan ibarat kristal bening, ia harus senantiasa dijaga agar tetap berkilau. Meskipun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, kilau kristal akan semakin berkurang lantaran sering disentuh. "... Akan tetapi apakah keremajaan dan kecantikan itu akan kekal? Akan tetapkah yang remaja dengan keremajaannya dan yang cantik dengan kecantikannya? Benda apakah di dunia ini yang bersifat kekal? Bagaimana kelanjutannya, bila kalian sudah menjadi nenek-nenek dengan punggung bungkuk dan wajah keriput? Saat itu, siapakah yang akan simpati? Tahukah kalian, siapakah yang memperhatikan, menghormati, dan mencintai seorang nenek? Mereka adalah anak cucunya". Nasihat-nasihat yang diutarakan dalam buku ini begitu bermanfaat bila kita renungkan baik-baik dengan pikiran jernih. :) Terakhir, di penutup tulisannya, Syaikh Ali Thanthawi berkata: "Inilah nasihatku padamu, putriku.... Sadarlah bahwa di tanganmulah, bukan di tangan kami kaum lelaki, kunci pintu perbaikan. Bila mau, perbaikilah diri kalian, dengan demikian umat pun akan menjadi baik" Sebuah nasihat terutama untuk diri saya pribadi. Semoga bermanfaat untuk teman-teman, terutama untuk saudari-saudariku semua. have a nice saturday!.. ^_^ *Profil buku: Judul: Putriku Kembalilah ke Jalan Tuhanmu Merupakan terjemahan dari: Ya Binti Penulis: Syaikh Ali Thanthawi Penerbit: Darul Haq Cetakan IX, Agustus 2007.
-*-
NB: thanks for kak RM, for giving me this book.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H