"Kata siapa ibu rumah tangga tidak bisa turut andil dalam menjaga stabilitas keuangan negara?"
Ketika mendengar istilah stabilitas sistem keuangan terkadang yang muncul di kepala adalah hal-hal yang rumit terkait perekonomian negara. Padahal sebenarnya apakah yang dimaksud dengan stabilitas sistem keuangan? Mengutip dari web Bank Indonesia, stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi dimana mekanisme ekonomi dalam penetapan harga, alokasi dana dan pengelolaan risiko berfungsi secara baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Atau dengan bahasa yang lebih sederhana, stabilitas sistem keuangan merupakan ketahanan sistem keuangan.
Ketahanan terhadap apa? Yakni ketahanan terhadap berbagai tekanan yang terjadi di dalam negara maupun dari luar negara. Tekanan yang ringan bisa dalam bentuk ketidakstabilan harga-harga yang ditandai dengan inflasi tinggi dalam negeri, sedangkan tekanan yang lebih berat yaitu dalam bentuk krisis perekonomian.
Berbagai potensi tekanan yang dapat terjadi berusaha diantisipasi oleh pemerintah dan Bank Indonesia melalui berbagai kebijakan mikro dan makro prudential. Semuanya dilakukan demi stabilitas sistem keuangan.
Namun, meskipun segala bentuk kebijakan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan merupakan tugas negara, masyarakat umum bukan berarti 'bebas tugas'. Hal penting yang terkadang terlupakan oleh masyarakat umum yakni sistem keuangan negara yang stabil itu selalu dimulai dari fondasi ekonomi mikro yang kuat. Dan tiap-tiap entitas rumah tangga merupakan pelaku ekonomi mikro yang berperan penting dalam mempengaruhi ekonomi makro (perekonomian negara) secara keseluruhan.Â
Untuk itulah ibu rumah tangga sebagai salah satu pelaku ekonomi mikro juga punya andil dalam turut serta menjaga stabilitas sistem keuangan negara secara tidak langsung.
Kata siapa ibu rumah tangga tidak bisa turut andil dalam menjaga stabilitas keuangan negara? Status ibu rumah tangga yang setiap harinya lebih banyak mengurus dapur, justru punya peranan yang sangat penting terhadap perekonomian negara secara tidak langsung. Bagaimana caranya? Sederhana saja, yaitu dengan 3 cara berikut:
1. Berbelanja Secukupnya
Bagaimana yang dimaksud dengan berbelanja secukupnya?
Berbelanja secukupnya yaitu berbelanja sesuai kebutuhan, bukan sesuai keinginan. Semisal untuk kebutuhan masak memasak keluarga kecil (ayah, ibu, satu anak) selama 3 hari membutuhkan dana Rp 150.000, maka tidak perlu menambah belanjaan lagi dengan dalih 'untuk cadangan' jika memang tidak sedang akan mengadakan acara makan bersama keluarga besar di rumah.